Pers Release
Memasuki Kemarau, KLHK Siaga Penuh Antisipasi Karhutla

SIARAN PERS

Nomor : SP.240/HUMAS/PP/HMS.3/05/2018 

Memasuki Kemarau, KLHK Siaga Penuh Antisipasi Karhutla

 

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin, 7 Mei 2018. Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Manggala Agni melakukan pengecekan hotspot di sejumlah wilayah rawan karhutla pada Minggu (06/05/2018). Pengecekan ini untuk memastikan kejadian kebakaran hutan dan lahan dengan pengecekan lapangan (groundcheck) terhadap hotspot yang terpantau oleh satelit.

Sebagaimana yang dilakukan Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Labuhanbatu, Sumatera Utara bersama-sama dengan personil TNI, POLRI, Kepala Desa Tanjung Beringin, dan masyarakat Desa Tanjung Baringin, Kecamatan Huristak, Kabupaten Padanglawas. Berdasarkan informasi dari website LAPAN (05/05/2018) terpantau hotspot di wilayah tersebut. Tim segera melakukan pengecekan dan berdasarkan hasil groundcheck, ditemukan areal terbakar seluas 2,5 Ha pada lahan masyarakat, dan kondisi saat itu api sudah padam.

Groundcheck juga dilakukan di Desa Air Hitam, Kecamatan Kualoh Leidong, Kabupaten Labuhabatu berdasarkan pantauan hotspot satelit TERRA-AQUA (NASA). Hasilnya ditemukan areal kebakaran seluas ± 10 ha pada lahan konsesi. Tim Manggala Agni dan TNI segera lakukan pemadaman pada areal tersebut.

Sementara itu, Manggala Agni Daops Siak melakukan pemadaman di wilayah perbatasan Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai, tepatnya di perbatasan Desa Tanjung Leban Dan Kelurahan Pelintung, Kecamatan Bandar Laksamana dan Medang Kampai. Luas terbakar mencapai ± 50 Ha merupakan lahan milik masyarakat. Pemadaman dilakukan oleh Manggala Agni Daops Siak bersama-sama dengan TNI, POLRI, tim pemadam dari perusahaan pemegang konsesi, Masyarakat Peduli API (MPA), dan masyarakat setempat. 

Pemadaman juga dilakukan di wilayah perbatasan Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai, Provinsi Riau dengan luas ± 10 Ha. Pemadaman terkendala pada akses transportasi yang terbatas karena harus melewati kanal dan tidak terdapat jembatan penyeberangan. Kondisi angin yang sangat kencang membuat api cepat merambat sehingga pemadaman sulit dilakukan.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles B. Panjaitan menyampaikan bahwa musim kemarau sudah mulai tiba sehingga semua pihak harus waspada dan selalu siaga melakukan pengendalian karhutla. Semua upaya digerakan, baik pencegahan melalui patroli dan sosialisasi, patroli udara, juga pemantauan hotspot beserta groundcheck. Terhadap kebakaran yang terjadi juga segera direspon dengan cepat agar api tidak membesar dan meluas sehingga segera dapat ditangani.

“Patroli terus dilakukan pada wilayah-wilayah rawan. Patroli terpadu pencegahan karhutla digelar oleh Manggala Agni bersama para pihak seperti TNI, POLRI, dan masyarakat untuk bersama-sama melakukan pemantauan desa-desa rawan dan sosialisasi kepada masyarakat”, tambah Raffles.

Sementara Pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK pada Minggu (06/05/2018) pukul 20.00 WIB, mendeteksi ada delapan hotspot yang terpantau satelit NOAA-19, masing-masing tiga titik di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, dan dua titik di Kalimantan Tengah. Sementara Satelit TERRA-AQUA (NASA) mendeteksi lima hotspot dengan rincian masing-masing satu titik di Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan serta dua titik di Nusa Tenggara Timur.(*) 

Penanggung jawab berita:

Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,

Djati Witjaksono Hadi – 081375633330