Survival Masyarakat Lereng Timur Merapi Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

Rabu, 13 Mei 2020

Boyolali, 13 Mei 2020. Tahun 2020 merupakan tahun yang sangat luar biasa, karena semua berjuang melawan pandemi virus Covid19. Dampak ini sangat terasa terutama bagi masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).  Namun, akses kelola hutan yang diberikan oleh TNGM dalam bentuk pemberdayaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari sangat memberikan dampak yang nyata dalam mempertahakan perekonomian.

Dalam mempertahankan perekonomian, masyarakat sekitar kawasan tetap memproduksi hasil-hasil yang dipelihara pada setiap lahan masyarakat. Sebagai contoh, Kelompok Tani Hutan (KTH) Serba Usaha Merapi I  mengusahakan komoditi bawang goreng.  KTH Serba Usaha Merapi I yang terletak di Desa Wonodoyo, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali merupakan kelompok binaan TNGM sejak Tahun 2008.  Kelompok ini mempunyai potensi dalam mengembangkan usaha ekonomi dengan mengembangkan bawang goreng serta membantu dalam menjaga kawasan TNGM.  Harga bawang goreng yang diproduksi sendiri dijual seharga Rp.75.000/kg.  "Corona tidak menurunkan semangat kami untuk mempertahankan roda perekonomian dengan tetap memproduksi bawang goreng dan hasil yang diperoleh tetap sama," ujar Sumardi selaku Ketua Kelompok Serba Usaha Merapi I.

Selain KTH Serba Usaha Merapi, salah satu mitra konservasi yaitu Nyono Wahyono, yang juga giat dalam mengembangkan usaha budidaya kopi Merapi jenis arabika.  Beliau  bertempat tinggal di desa tertinggi di lereng Merapi sisi Timur yaitu Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.  Nyono Wahyono ini menjual kopi arabika Merapi dalam bentuk green bean seharga Rp. 120.000/kg. Tanaman kopi arabika di merupakan warisan turun temurun dan dibudidaya di daerah penyangga TNGM.

"KTH Serba Usaha Merapi I yang berada di Desa Wonodoyo serta Nyono Wahyono yang merupakan salah satu penggiat konservasi di Desa Sidorejo (Deles Indah) merupakan masyarakat desa penyangga TN Gunung Merapi" ujar Kepala Balai TNGM, Ir Pujiati.  Beliau juga menegaskan juga bahwa "bawang serta kopi arabika Merapi hasil dari masyarakat merupakan komoditas yang ditanam di lahan perkebunan yang mereka miliki".

Kebutuhan akan bawang goreng dan kopi arabika Merapi tetap sama pada saat pandemi Covid ini, mengingat 2 komoditas ini mempunyai manfaat yang baik untuk kesehatan. Kopi arabika Merapi dan bawang goreng dapat meningkatkan imun tubuh dan diperlukan pada saat pandemi Covid-19.  Upaya ini juga dalam rangka agar masyarakat tetap produktif, mempunyai ketahanan pangan dari rumah masing-masing, untuk bersama-sama menghadapi pandemi Covid-19 ini. 

Melalui program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk diversifikasi produk seperti bawang goreng dan kopi arabika Merapi maupun kemitraan konservasi dalam bentuk akses pengambilan rumput di zona tradisional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat ternyata dapat mempertahankan perekonomian masyarakat sekitar kawasan TNGM sehingga kawasan hutan dapat terjaga dengan baik.

***

Sumber : Aldila Paramita - Penyuluh Kehutanan Pertama Balai Taman Nasional Gunung Merapi

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 4.5

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini