Operasi Gabungan Menyelamatkan Burung-Burung Nusantara

Selasa, 25 Februari 2025 BBKSDA Jawa Timur

Surabaya, 24 Februari 2025. Dalam operasi gabungan yang melibatkan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Jawa Timur, Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lantamal V Surabaya, dan Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah (SKW) III Surabaya - BBKSDA Jatim, dalam upaya penyelamatan puluhan satwa liar, 23 Februari 2025. Operasi ini merupakan tindak lanjut dari pemeriksaan terhadap kapal penumpang KM Labobar (rute Ambon–Makassar–Surabaya) dan KM Dharma Kencana VII (Makassar–Surabaya) sehari sebelumnya.

Di tengah riuhnya pelabuhan Tanjung Perak, petugas mendapati puluhan burung tanpa dokumen sah, cermin dari masih maraknya perdagangan ilegal satwa liar yang mengancam keanekaragaman hayati Indonesia. Dari KM Labobar, ditemukan satu ekor Kakatua Koki-triton (Cacatua galerita triton), 14 ekor Perkici Kuning-gelap (Trichoglossus meyeri), dan satu ekor Nuri Maluku (Eos bornea).

Sementara itu, dari KM Dharma Kencana VII, petugas mengamankan 13 ekor Merpati Hitam Sulawesi (Turacoena manadensis), 47 ekor Burung Manyar biasa (Ploceus manyar), 18 ekor Jalak Alis-api (Enodes erythrophris), dan lima ekor Jalak Tunggir Merah (Scissirostrum dubium). Hingga kini, pihak berwenang masih menyelidiki pemilik satwa-satwa tersebut. Proses penyelidikan tetap berjalan dan semua pihak berkomitmen untuk mengusut tuntas temuan tersebut.

Sementara penyelidikan berlangsung, BBKSDA Jatim telah mengevakuasi seluruh burung ke kandang Wildlife Rescue Unit (WRU) guna pemulihan kondisi sebelum dilepasliarkan. Banyak di antara burung-burung ini yang mengalami stres akibat perjalanan panjang dalam kondisi yang tidak layak.

Perdagangan ilegal satwa liar bukan hanya kejahatan terhadap hukum, tetapi juga sebuah ancaman nyata terhadap keberlanjutan ekosistem. Kakatua Koki dan Nuri Maluku, misalnya, termasuk spesies yang rentan dan populasinya kian menipis di habitat aslinya. Tanpa tindakan tegas dan kesadaran kolektif, keindahan suara dan warna-warni burung Nusantara ini bisa lenyap dari hutan-hutan kita. (dna)


Sumber: Bidang KSDA Wilayah II Gresik

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini