Jumat, 21 Februari 2025 BBKSDA Sumatera Utara
GLI Sumatera Utara giat aksi bersih di Kota Medan
Medan, 21 Februari 2025. Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2025 kembali diperingati. Tak terasa sudah 20 tahun perjalanan peringatan HPSN, yang bermula dari peristiwa tragedi longsornya gundukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005. Kala itu, gunungan sampah setinggi 60 meter dengan panjang 200 meter longsor akibat hujan deras selama semalaman. Selain itu ada ledakan gas metana yang timbul dari tumpukan sampah. Dua hal tersebut memicu longsoran sampah dalam jumlah yang besar (https://lestari.kompas.com )
Akibat peristiwa tersebut, dua permukiman yang berjarak sekitar 1 kilometer (km) dari TPA Leuwigajah, yaitu Kampung Cilimus dan Kampung Pojok Timur tertimbun sampah. Jutaan meter kubik sampah longsor, menimbun puluhan rumah. Bahkan 157 orang meninggal sebagai imbas dari tragedi tersebut. Tanggal tragedi longsornya gunungan sampah di TPA Leuwigajah akhirnya menjadi tonggak sejarah lahirnya Hari Peduli Sampah Nasional. Kejadian itu menjadi peringatan bagi masyarakat maupun pemerintah.
Tahun 2025, tema dari HPSN adalah “Kolaborasi Untuk Indonesia Bersih”. Tujuan dari peringatan HPSN adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan bertanggung jawab. Peduli sampah adalah sebuah kesadaran dan tindakan untuk menjaga kebersihan lingkungan serta mengelola sampah dengan baik. Peduli sampah merupakan bagian dari kepedulian terhadap diri sendiri dan lingkungan.
Dalam peringatan HPSN 2025, setidaknya ada empat tujuan yang ingin dicapai untuk pengelolaan sampah, sebagaimana dikutip dari https://lestari.kompas.com yaitu : memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan sampah, memperkuat partisipasi publik dalam upaya mencapai emisi nol melalui gerakan memilah sampah, memperkuat komitmen dan peran aktif produsen dan pelaku usaha lainnya dalam implementasi bisnis hijau dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi, dan membangun rantai nilai pengelolaan sampah di seluruh sektor.
Dalam HPSN 2025, ada delapan lokasi aksi peduli sampah nasional, yaitu : pantai, gunung, kawasan mangrove, desa, pesantren, pasar, sekolah dan kampus. Lalu pertanyaannya, apa yang bisa dilakukan ? Merujuk kepada surat Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Nomor : S.40/SETJEN/ROUM/SET.03.02/B/1/2025 tanggal 24 Januari 2025, hal Pengurangan Timbulan Sampah Plastik di Lingkungan Kantor Kementerian Kehutanan, menekankan bahwa sesuai dengan semangat amanat Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dimana semua pihak diminta melakukan upaya pengurangan dan penanganan sampah di lingkungan masing-masing. Oleh karena itu, sesuai arahan Menteri Kehutanan dihimbau untuk meminimalisir penggunaan plastik di lingkungan kantor, penyediaan dispenser di setiap ruangan kerja, membudayakan penggunaan botol minum/tumbler bagi masing-masing ASN lingkup Kementerian Kehutanan, serta melaksanakan upaya-upaya 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) untuk pengelolaan sampah di lingkungan kantor masing-masing.
Selain itu, kegiatan-kegiatan positif lainnya dapat dilakukan, diantaranya : sosialisasi pengelolaan sampah melalui penyuluhan ke sekolah-sekolah dan masyarakat yang berada di sekitar kawasan konservasi, memberi himbauan dan edukasi kepada pengunjung kawasan konservasi untuk tidak membuang sampah secara sembarangan, menggerakkan dan memberdayakan peran aktif dari kelompok binaan, kader konservasi alam, Green Leadership Indonesia (GLI), Green Youth Movement (GYM), sispala, mapala, dan pramuka Saka Wanabakti dengan melakukan aksi kecil namun nyata seperti penerapan 3R, serta menggandeng lembaga mitra kerjasama untuk kampanye peduli pengelolaan sampah. Intinya, dalam pengelolaan sampah ini tidak bisa dilakukan secara mandiri, butuh berkolaborasi dengan berbagai pihak, sebagaimana yang menjadi tema HPSN tahun ini. Untuk itu, mari bangun kolaborasi dan sinergitas dalam mengatasi permasalahan sampah, menuju Indonesia bersih dan sehat …..
Nurhabli Ridwan, kader konservasi binaan Balai Besar KSDA Sumut edukasi mahasiswa pemanfaatan sampah di TWA Sibolangit
Sumber : Evansus Renandi Manalu (Analis Tata Usaha) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5