Beasiswa Untuk Penelitian Orangutan

Kamis, 30 Januari 2025 BBKSDA Sumatera Utara

Orangutan dan habitatnya menjadi objek penelitian

Medan, 30 Januari 2025. Balai Besar KSDA Sumatera Utara mengikat kerja sama dengan Yayasan Orangutan Sumatera Lestari (YOSL) sebagaimana tertuang dalam  Perjanjian Kerja Sama Nomor : PKS.366/K.3/TU/PK/1/2022 dan Nomor : 05/PKS/ YOSL/I/2022 tanggal 24 Januari 2022 tentang Penguatan Fungsi Konservasi Keanekaragaman Hayati Melalui Dukungan Program Konservasi Orangutan dan Habitatnya, Primata Dilindungi, dan Beruang Madu di Wilayah Kerja Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara 

Dalam pelaksanaannya, kegiatan-kegiatan tahunan yang dirumuskan serta disepakati tertuang di Rencana Kerja Tahunan (RKT). Pada RKT III Tahun 2024, ada serangkaian kegiatan yang direncanakan dan sudah direalisasikan, salah satunya adalah Program Beasiswa Peduli Orangutan yang diberikan kepada 5 (lima) orang mahasiswa sebagai penerima beasiswa. Kelima mahasiswa ini berasal dari berbagai universitas (perguruan tinggi)  yang melakukan penelitian (riset) tentang orangutan dan habitatnya di wilayah kerja Balai Besar KSDA Sumatera Utara. 

Adapun kelima mahasiswa tersebut adalah, mahasiswa Biologi Universitas Syiah Kuala, Aceh, sebanyak 1 (satu) orang, melakukan penelitian tentang Perilaku Orangutan di Orangutan Heaven. Kemudian mahasiswa Biologi Universitas Negeri Medan (Unimed) sebanyak 2 (dua) orang, melakukan penelitian tentang Sarang Orangutan Pada Habitat Terisolasi di Batang Serangan, Kabupaten Langkat serta tentang Bakteri Selulotik Dari Feses Orangutan di SRA Bukit Mas dan Orangutan Heaven. Berikutnya mahasiswa Biologi Universitas Sumatera Utara (USU) sebanyak 1 (satu) orang, yang melakukan penelitian tentang Enterobacteriaceae Dari Feses Orangutan di SRA Bukit Mas. Dan terakhir,  mahasiswa Biologi Universitas Medan Area (UMA) sebanyak 1 (satu) orang dengan penelitian tentang Animal Welfare di Orangutan Heaven.

Selain itu, dalam Program Beasiswa Penelitian Orangutan Tapanuli, juga telah diberikan kepada 7 (tujuh) orang mahasiswa yang melakukan penelitian tentang Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) dan Habitatnya di Ekosistem Batang Toru. Ketujuh mahasiswa tersebut, masing-masing 1 (satu) orang mahasiswa Biologi Universitas Riau (UNRI) melakukan penelitian tentang Pakan Orangutan Tapanuli di Dusun Sitandiang, Kecamatan Sipirok. 1 (satu) orang mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas Syiah Kuala melakukan penelitian tentang Analisis Spasial Habitat Orangutan Tapanuli. 2 (dua) orang mahasiswa Biologi Universitas Padang (UNP) Sumatera Barat melakukan penelitian tentang Pengembangan E-booklet Pembelajaran Biologi Bermuatan Konservasi Orangutan Tapanuli dan tentang Perilaku Sosial Orangutan Tapanuli di Hutan Batang Toru. 

Kemudian, 1 (satu)  orang mahasiswa Biologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) melakukan penelitian tentang Pengembangan Modul Biologi Berbasis Konservasi Orangutan Tapanuli. 1 (satu) orang mahasiswa Biologi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Sriwigama melakukan penelitian tentang Karakteristik Habitat Sarang Orangutan Tapanuli, dan 1 (satu) orang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Pemerintahan Universitas Sumatera Utara (Fisip USU) melakukan penelitian tentang Peran Balai Besar KSDA Sumatera Utara Dalam Penanganan Konflik Manusia dan Orangutan Tapanuli.

Pemberian beasiswa ini sudah melalui proses tahapan penilaian sebelumnya  oleh tim juri yang berasal dari berbagai unsur baik birokrat, akademisi maupun praktisi. Respon yang luar biasa dari peserta yang mengikuti mengindikasikan besarnya minat khususnya kalangan generasi muda yang ingin mempelajari dan mendalami kehidupan satwa liar Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis).

Pemberian beasiswa ini juga tentunya memberi manfaat yang cukup signifikan dalam mengembangkan pengetahuan tentang orangutan dari berbagai perspektif, sehingga memperkaya wawasan informasi dan referensi. Selain itu, beasiswa juga menjadi motivasi dan inspirasi bagi peneliti-peneliti yang berasal dari kalangan generasi muda  akademisi  untuk terus mencari dan menggali hal-hal yang baru tentang orangutan. Melalui penelitian yang dilakukan oleh para peneliti muda tentunya menawarkan bukan hanya pengetahuan tetapi juga rekomendasi-rekomendasi penting dalam upaya penyelamatan dan pelestarian orangutan, dengan kata lain hasil penelitian berguna menjadi rujukan (referensi) dalam pengambilan keputusan oleh pengambil kebijakan.

Melihat program ini sangat bermanfaat dan berdampak positif, maka ekspektasinya kedepan program ini dapat terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. Sinergitas dan kolaborasi Balai Besar KSDA Sumatera Utara bersama lembaga mitra  Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) bisa menjadikan penelitian (riset)  sebagai role model dalam pengembangan pengetahuan serta upaya penyelamatan dan pelestarian Orangutan Sumatera dan Orangutan Tapanuli  beserta habitatnya agar tetap lestari.

Sumber : Evansus Renandi Manalu (Analis Tata Usaha) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini