Press Release: Buaya Muara (Crocodylus porosus) di Pantai Congot, Kulon Progo, Yogyakarta

Selasa, 27 Desember 2016

Pada hari Jumat, tanggal 23 Desember 2016 sekitar jam 19.00, Balai KSDA yogyakarta menerima laporan dari masyarakat dan Polsek Temon bahwa dijumpai buaya muara  (Crocodylus porosus) di pantai Congot, Temon, Kulon Progo. 

Guna menyelamatkan satwa serta mengamankan warga sekitar, Balai KSDA Yogyakarta segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengerahkan personil Polhut BKSDA.  Untuk mendukung evakuasi buaya muara tersebut, Balai KSDA Yogyakarta juga berkoordinasi dengan Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) untuk menyiapkan personil dan peralatan evakuasi buaya.

  • Setiba di pantai congot sekitar pukul 20.30, tim Balai KSDA Yogyakarta segera berkoordinasi dengan Polsek Temon, Polair serta Pos AL Congot. Pengamatan dilaksanakan secara bersama-sama dengan dukungan juga dari masyarakat setempat.  Berdasarkan informasi dari masyarakat, pada hari Jumat,
  • 23 Desember 2016 sekitar jam 17.00 WIB, buaya muara sempat naik di pantai Congot, tepat di depan warung kuliner masyarakat pantai Congot namun kembali lagi ke laut.
  • Sekitar pukul 21.30 buaya muara sempat naik ke pantai congot, namun karena banya masyarakat, buaya tersebut kembali ke laut. Pengamatan dilanjutkan sampai dengan jam 00.10 WIB.
  • Untuk sementara pengamatan dan pencarian buaya muara dihentikan, tim Balai KSDA dan instansi terkait kembali ke POS. pukul 05.00 Tim Balai KSDA Yogyakarta kembali lagi melakukan pengamatan dan pencarian buaya muara di sekitar pantai dan muara sungai Bogowonto.
  • Sekitar jam 08.00, tim evakuasi buaya muara dari YKAY/WRC tiba di lokasi dan segera berkoordinasi dengan Balai KSDA Yogyakarta untuk menentukan lokasi pencarian serta taktik pencarian dan penangkjapan buaya muara. Berdasarkan referensi yang ad, buaya muara akan aktif berjemur pada saat terik matahari, yaitu sekitar jam 09.00 s/d 14.00, sehingga Tim mengoptimalkan melakukan pengamatan dan pencarian pada jam tersebut.  Tim Balai KSDA Yogyakarta dan YKAY segera menyiapkan peralatan evakuasi serta menyiapkan umpan berupa 2 (dua) ekor bebek untuk memancing agar buaya muara keluar dan naik ke pantai, buaya akan tertarik pada satwa yang aktif bergerak.  Tim disebar mulai dari dalam muara sungai Bogowonto hingga pantai congot dengan jarak antar personil sekitar 200 – 300 m.
  • Hingga jam 14.00 WIB buaya tidak menamapakkan diri/muncul dari perairan, sehingga Tim memutuskan untuk menghentikan sementara pencarian di sekitar muara sungai Bogowonto. Tim kemudian membagi tugas lagi untuk melakukan pengamatan dan pencarian di lokasi lain sesuai info dari masyarakat, yaitu di pantai Pasir Mendit.  Target utama dari Balai KSDA Yogyakarta adalah buaya tertangkap dalam kondisi hidup.
  • Pada hari Minggu dan Senin, tim dari Balai KSDA Yogyakarta melakukan monitoring di 3 (tiuga) lokasi, yaitu pantai Glagah, Pantai Congot dan Pantai Pasir Mendit. Selain itu untuk mendukung pelaksanaan kegiuatan ini, Balai KSDA juga melakukan komunikasi aktif dengan berbagai instansi terkait serta mengikutsertakan masyarakat dalam pelaksanaan monitoring keberadaan buaya muara. 
  • Sampai pada hari ini, Selasa, 27 Desember 2016, belum ada informasi tentang penampakan/kemunculan buaya muara tersebut.

Balai KSDA Yogyakarta juga berkoordinasi dengan Balai KSDA Jawa tengah terkait asal muasal buaya muara tersebut, namun sampai saat ini belum ada laporan resmi dari Balai KSDA Jawa Tengah. Belum ada laporan resmi dari Lembaga Konservasi yang berada di wilayah kerja Balai KSDA Jawa Tengah.  Jadi belum dapat dipastikan asal muasal buaya muara tersebut.

Buaya muara  (Crocodylus porosus) merupakan jenis buaya yang terutama hidup di sungai-sungai dan di laut dekat muara. Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya. Sedang panjang tubuh termasuk ekor bisa mencapai 12 meter.  Buaya muara menyukai air payau/asin.  Selain terbesar dan terpanjang, Buaya Muara terkenal juga sebagai enis buaya terganas di dunia.

                                                                                                           

Yogyakarta, 27 Desember 2016

Balai KSDA Yogyakarta

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini