Selasa, 12 September 2017
Pelaksanaan inventarisasi satwa liar di Resort PTN Pasir Hantap yang dilaksanakan oleh fungsional Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) berhasil menemukan beberapa satwa yang biasanya cukup sulit dijumpai, diantaranya adalah tando (Petaurista petaurista). Tupai terbang yang memiliki ukuran besar berwarna coklat kemerahan ini termasuk dalam famili sciuridae.
Meskipun secara global, persebarannya cukup luas yaitu di India Utara, Pakistan, Afganistan dan Semenanjung Malaysia dan secara lokal di Indonesia (Sumatera, Jawa & Kalimantan), namun populasi cenderung menurun. Tando atau Red Giant Flying Squirrel sebenarnya adalah satwa yang umum dijumpai di kebun-kebun masyarakat namun perburuan tando untuk dijadikan hewan peliharaan dan juga dianggap sebagai hama kebun membuat akhir-akhir ini menjadi cukup sulit dijumpai.
Perjumpaan dengan satwa nocturnal ini adalah ketika tim inventarisasi sedang menyusuri jalur pengamatan dan salah seorang fungsional Polisi Kehutanan Resort Pasir Hantap, Agung Pakerti melihat satwa ini sedang menaiki pohon yang berada dekat dengan tim inventarisasi. Merasa terganggu dengan kehadiran manusia lalu tando ini meloncat dan malayang untuk berpindah pohon, saat terbang baru diketahui bahwa tando ini memiliki bayi yang terlihat berpegangan pada perut tando dewasa.
Perjumpaan dengan tando yang diketahui memiliki anak ini mengindikasikan bahwa habitat satwa di Resort PTN Pasir Hantap TNGGP masih baik, namun meskipun demikian harus tetap dilakukan upaya untuk menjaga kelestarian satwa yang ada dengan melakukan patroli rutin untuk mencegah terjadinya perburuan dan melaksanakan monitoring secara teratur.
Sumber: Robi Rizki Zatnika, A.Md. (PEH BBTN Gede Pangrango)
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 3.5