Kamis, 05 Juni 2025 BKSDA Kalimantan Selatan
Sabuhur, 2 Juni 2025 – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kepala Balai KSDA Kalimantan Selatan drh. Agus Ngurah Krisna K., M.Si. didampingi Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Pelaihari Agus Erwan, S.Hut., M.Sc menghadiri kegiatan penanaman mangrove di kawasan ekosistem mangrove Sungai Sabuhur wilayah PT Inhutani, yang berada di sekitar kawasan Suaka Margasatwa Pelaihari. Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional “Mangrove for Life” yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI.
Program ini mendapat dukungan dari PT Freeport Indonesia, Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, serta melibatkan masyarakat Desa Sabuhur yang tergabung dalam KTH Pantai Baru dan KTH Tambak Sabalai. Kegiatan penanaman dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH RI, Dr. Rasio Ridho Sani, serta Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas. Turut Hadir Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Kepala UPT Kementerian Kehutanan, akademisi, dan sejumlah organisasi lingkungan.
Dalam sambutannya, Dr. Rasio menegaskan bahwa mangrove adalah pertahanan terakhir dalam menghadapi kerusakan lingkungan dan perubahan iklim. Ia menyebutkan bahwa penanaman mangrove di Sabuhur merupakan bentuk nyata sinergi dan kolaborasi antar sektor dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Kegiatan ini adalah komitmen bersama untuk memulihkan kawasan mangrove yang menjadi benteng alami bagi ekosistem pesisir,” ujarnya.
Menurut Kepala Balai KSDA Kalimantan Selatan drh. Agus Ngurah Krisna K., M.Si. kegiatan penanaman ini merupakan bentuk dari pemulihan eksosistem hutan yang juga program Kementerian Kehutanan RI di Kawasan Konservasi. “Mangrove sebagai habitat penting bagi berbagai spesies. Selain itu pemulihan ekosistem melalui penanaman mangrove adalah langkah strategis untuk menjaga keseimbangan alam dan mengurangi dampak perubahan iklim” tambahnya.
Pada tahap awal, dilakukan penanaman sebanyak 16.500 bibit mangrove jenis Rhizophora sp. di lahan seluas 5 hektare. Lokasi ini merupakan bagian dari kawasan prioritas restorasi mangrove seluas 397 hektare di Kalimantan Selatan. Upaya ini diharapkan dapat menjadi contoh implementasi restorasi berbasis kolaborasi untuk keberlanjutan lingkungan hidup. (Ryn)
Sumber: Akhmad Fauzan, S.Hut - Penyuluh Kehutanan / Kepala Resort SM Pelaihari, SKW I Balai KSDA Kalimantan Selatan
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5