Penampakan Buaya di Desa Jago-jago

Selasa, 23 Juli 2024 BBKSDA Sumatera Utara

Pemantauan lokasi penampakan buaya

Desa Jago-jago, 23 Juli 2024. Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Kepala Resort Konservasi Pelabuhan Laut Sibolga dan Bandara Pinangsori pada Seksi Konservasi Wilayah IV Tarutung menerima informasi dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah  (BPBD) Tapanuli Tengah pada Rabu, 10 Juli 2024, pukul 08.29 Wib, berupa video penampakan buaya di muara sungai Desa Jago- jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah yang telah viral medsos facebook.

Menindaklanjuti  informasi tersebut, Kepala Resort Pelabuhan Laut Sibolga dan Bandara Pinangsori bersama staf menyambangi kantor Desa Jago-jago  bertemu langsung dan berkoordinasi dengan Kepala Desa bersama perangkat desa pada  Senin, 15 Juli 2024. Kepala Desa Jago-Jago menyampaikan bahwa benar ada penampakan buaya, sebagaimana informasi yang sudah beredar di media sosial di lokasi muara sungai Desa Jago-Jago. Buaya ini menampakan diri satu sampai dua kali dalam setahun saat pasang surut dan tidak pernah menimbulkan korban baik korban ternak maupun manusia. Masyarakat Desa Jago-Jago juga sudah tahu keberadaan buaya dari dulu di muara sungai dan masyarakat tetap waspada. Perangkat desa menambahkan bahwa  ada 2 jenis buaya yang biasa muncul yaitu jenis Buaya Muara (Crocodylus porosus) dan Buaya Sinyulong (Tomistoma schlegelii) dengan ukuran yang berbeda.

Selanjutnya petugas melakukan sosialisasi kepada warga untuk selalu waspada dan tidak melakukan tindakan/perbuatan yang dapat mengancam bagi satwa buaya mengingat satwa ini termasuk jenis yang dilindungi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :  P.106/MENLHK/SETJEN/ KUM.1/12/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi.

Untuk mengantisipasi jatuh korban, petugas juga menyampaikan himbauan kepada masyarakat melalui pemerintah desa agar tidak melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, menyuci dan buang bangkai sembarangan untuk menghindari terjadinya interaksi negatif dengan satwa buaya serta menjaga ekosistem mangrove sekitar pinggir sungai agar tidak rusak.

Petugas didampingi perangkat desa menyusuri dan melakukan pemantauan lokasi penampakan buaya di muara sungai Desa Jago-Jago. Hasil pemantauan jarak lokasi penampakan buaya dengan pemukiman warga sekitar kurang lebih 500 meter dari muara menuju hulu sungai dengan ekosistem mangrove/nipah masih terjaga di sekitar pinggir sungai.

Kepala desa beserta perangkat desa mengapresiasi atas kunjungan petugas Resort Pelabuhan Laut Sibolga dan Bandara Pinangsori dan mengusulkan ke petugas untuk pemasangan papan larangan/himbauan di lokasi.

Sumber : Lantas Hutagalung (Kepala Resor Pelabuhan Laut Sibolga dan Bandara Pinangsori) dan Duhuso Zendrato (PEH Pemula) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini