Kamis, 09 September 2021
Jember, 9 September 2021. Masyarakat menjadi subjek pengelolaan kawasan konservasi merupakan salah satu dari 10 cara baru kelola kawasan konservasi yang telah digelorakan Direktorat Jenderal KSDAE. Artinya masyarakat diposisikan sebagai subyek atau pelaku utama dalam berbagai model pengelolaan kawasan, salah satunya pengembangan daerah penyangga melalui pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK). Seperti yang dilakukan Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Ambulu Balai Taman Nasional Meru Betiri (TN MerBeti) dengan menggelar transfer knowledge untuk kelompok binaan Balai TN Meru Betiri sebagai pengembangan ekonomi kreatif masyarakat desa penyangga kawasan, Kamis (8/9).
Sutikno, Kepala Desa Sanenrejo menyatakan sangat mengapresiasi inisiatif Taman Nasional Meru Betiri dalam upaya memberdayakan masyarakat penyangga Desa Sanenrejo dan mendukung terus program Taman Nasional Meru Betiri.
“Pemerintah Desa Sanenrejo akan selalu duduk bersama bersinergis untuk mendukung program-program Taman Nasional Meru Betiri untuk menuju kesejahteraan masyarakat yang lebih baik dan hutan lestari” kata Sutikno.
Kelompok binaan lingkup SPTN I Sarongan juga memberikan motivasi terkait usaha ekonomi kreatif yang dikembangkan di masing-masing kelompok. Transfer knowledge ini memberikan inspirasi kepada masyarakat Desa Sarongan untuk lebih termotivasi dalam upaya “Alih Profesi, Alih Lokasi, Alih Komoditi” dari kegiatan illegal logging.
Kepala Balai Taman Nasional Meru Betiri Maman Surahman juga menyampaikan untuk meningkatkan harga jual produk masyarakat, salah satu konsep yang dipakai adalah "PETIK, OLAH, JUAL". Selain itu, beliau juga memberikan contoh langsung hasil kolang-kaling yang telah diolah dan dikemas dalam bentuk yang lebih menarik dan milenial.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan spirit dan motivasi kepada kelompok masyarakat yang ada di sekitar kawasan dan diharapkan dapat membangun nilai – nilai kelompok. Misalnya kegotongroyongan, kebersamaan, kerja sama, dan kepercayaan untuk membangun tujuan kelompok dan pembelajaran bersama agar selalu berkembang serta meningkatkan perekonomian masyarakat” jelas Maman.
“Semoga pertemuan ini menjadi langkah awal kita kedepan untuk menjaga silahturahmi dan komunikasi dalam penyelesaian semua permasalahan dalam usaha ekonomi yang dijalankan di masing-masing kelompok” tutup Maman.
Acara diikuti oleh Pemerintah Desa Sanenrejo, kelompok binaan di lingkup SPTN Wilayah II Ambulu dan SPTN Wilayah I Sarongan yang diwakili oleh kelompok SPKP Wana Jaya Lestari, Masyarakat Ekowisata Rajegwesi, Gerakan Pemuda Sarongan, FORSES, dan SPKP Wana Wira Sejahtera yang telah mendapatkan penghargaan dari Dirjen KSDAE.
Sumber : Balai Taman Nasional Meru Betiri
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0