Kemunculan Satwa Pemalu, Kenapa Bisa?

Rabu, 25 Agustus 2021

Padang, 25 Agustus 2021. Kemarin, Selasa (24/8/21) masyarakat memberikan informasi kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat (BKSDA Sumbar) melalui Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II dan Resort Wilayah Konservasi (RKW) VII Tanah Datar bahwasanya ditemukan adanya jejak satwa yang berukuran besar di Ateh Pongging Darek Jorong Koto Laweh Nagari Tanjuang Alam Kec. Tanjung Baru Kab. Tanah Datar. Setelah petugas bergerak ke lokasi dan berkoordinasi dengan wali jorong koto laweh B. Dt. Pangeran dan masyarakat untuk menggali informasi, diketahui jejak satwa ditemukan di 3 lokasi yaitu di ladang milik Ade, Arif, dan Joni sejak Sabtu (21/8/21) dimana ladang hortikultura ini berada pada satu hamparan. Jejak satwa yang ditemukan memiliki ukuran panjang 23 cm dan lebar 21 cm. 
 
 
Satwa apakah ini?Setelah diindentifikasi maka dapat disimpulkan bahwa jejak yang ditemukan adalah tapir  “Si Hewan Pemalu“. Kenapa bisa hewan pemalu ini muncul?Salah satunya banyaknya kawasan hutan yang mengalami kerusakan disebabkan karena penebangan liar, alih fungsi hutan menjadi perkebunan, kebakaran hutan, maupun eksploitasi hutan. 
 
Jarak lokasi kejadian ke pemukiman sekitar 300 meter sedangkan jarak ke kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi sekitar 5 km dimana artinya kejadian ini tidak cukup jauh dari kawasan hutan. Edukasi dan penyuluhan diberikan kepada masyarakat sekitar bahwa tapir termasuk satwa yang dilindungi dan termasuk spesies terancam punah sehingga tidak boleh diburu atau dibunuh. Tapir juga berperan sebagai penebar biji dan penting untuk menjaga ekosistem hutan.  
 
Kepala Balai KSDA Sumbar, Ardi Andono, S.TP, M.Sc mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah melaporkan kejadian ini. Beliau menghimbau jika terjadi kejadian serupa segera melapor ke petugas BKSDA setempat atau ke call center BKSDA SUMBAR di nomor 081266131222.
 
Masyarakat adalah garda terdepan penyelamat hutan dan seisinya. Karena sesungguhnya makna konservasi adalah “ Keadaan Harmonis manusia dengan alam“.
 
Sumber : Balai KSDA Sumatera Barat
 
 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini