Bantuan Produktif Kelompok Tani Datar Belimbing Desa Hulu Banyu

Selasa, 24 Agustus 2021

Hulu Banyu, 20 Agustus 2021 – Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan (BKSDA Kalsel) melakukan penyerahan bantuan untuk Kelompok Tani Hutan (KTH) Datar Belimbing Desa Hulu Banyu, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan yanng masuk wilayah pengelolaan Seksi Konservasi Wilayah I Pelihari. Bantuan senilai Rp. 20.000.000 (dua puluh juta rupiah) diberikan dalam bentuk stup lebah madu Apis cerana,  tumbuhan pakan lebah madu dan alat kelengkapan budidaya lebah madu Apis cerana.

Bantuan ini merupakan usulan dari kelompok Datar Belimbing Desa Hulu Banyu mengingat potensinya sangat tinggi untuk pembudidayaan lebah madu Apis cerana dengan kondisi alam yang asri. Desa Hulu Banyu sendiri merupakan salah satu desa penyangga kawasan Cagar Alam (CA) Gunung Kentawan. Bantuan ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian alam.

Budi daya lebah madu ini memakai varietas lebah yang dipilih yakni lebah Apis cerana. Pemilihan jenis ini dikarenakan perawatannya yang lebih mudah dan produktifitasnya yang cukup tinggi. Diketahui 1 stup madu Apis cerana pada saat musim panen dapat menghasilkan 1 sampai dengan 2 Kg madu dalam kurun waktu ± 2 pekan (14 hari). Selain itu, tingginya permintaan madu lebah di pasaran Hulu Sungai Selatan khususnya dan Kalimantan Selatan pada umumnya membuat kelompok memilih jenis lebah madu Apis cerana ini untuk dibudidayakan. Lebah madu Apis Cerena yang dalam  bahasa lokal adalah “Iruwan”, merupakan HHBK yang sangat potensial untuk dikembangkan di Desa Hulu Banyu. Selain karena kondisi bentang alam Loksado yang masih terjaga, hal itu juga dikarenakan Jumlah jenis pakan berlimpah dan beragam yang terdapat di bentang alam Desa Hulu Banyu.

KTH Datar Belimbing sendiri dibentuk pada tahun 2019 dengan anggota terdiri dari kelompok masyarakat yang memiliki ladang berpindah di kawasan CA Gunung Kentawan. Kelompok ini dibentuk  dengan tujuan untuk mengangkat potensi hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang berada di Desa Hulu Banyu. Desa ini berada di hulu Sungai Amandit dan masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

2-2021-08-25 at 08.51.28

Selain penyerahan bantuan, dilakukan juga pelatihan singkat dari Bapak Kuswanto dan Bapak M.Alpin dari kelompok pembudidaya Madu Kabupaten Tanah Laut yang telah sukses membudidayakan lebah madu sejak tahun 2012. Pelatihan singkat ini bertujuan untuk memperkenalkan metode dan teknik pembudidayaan madu lebah Apis cerena agar kelompok Datar Belimbing dapat membudidayakan lebah madu Apis cerena dengan baik dan benar tentunya dengan produktifitas madu yang tinggi. Bapak Wardi selaku ketua kelompok Datar Belimbing dalam sambutannya mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada BKSDA Kalimantan Selatan atas bantuan dan pelatihannya.

”Kami sangat berterimakasih kepada tim dari BKSDA Kalimantan Selatan yang telah berkenan membantu dan mendampingi kami selama ini” Ucapnya. “Semoga dengan bantuan ini dapat meningkatkan kejehteraan masyarakat di kampung kami” tambahnya. KTH Datar Belimbing juga berharap agar kiranya pendampingan ini tidak berakhir disini, kelompok berharap pihak BKSDA Kalimantan Selatan juga terus mendampingi hingga proses pemasarannya nanti.

“Kami berharap Bapak-Bapak dari BKSDA Kalimantan Selatan untuk dapat terus mendampingi kami hingga proses pemasaran produk madu, mengingat pengalaman kami yang masih minim dibidang ini” ujar Bapak Bahrudin, salah seorang anggota kelompok Datar Belimbing.

3-2021-08-25 at 08.53.26

Kepala Sub Bag Tata Usaha Bapak Suwandi, S.Hut., M.A. mewakili Kepala Balai KSDA Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Pelaihari Ibu Mirta Sari, S.Hut, M.P didampingi Staff BKSDA Kalimantan Selatan turut hadir memberikan bantuan. Secara terpisah, Kepala Balai KSDA Kalimantan Selatan Bapak Dr. Ir. Mahrus Aryadi, M.Sc dalam arahannya sangat mendukung program budi daya lebah Apis cerena ini.

“Kami berharap bantuan ini dapat menjadi trigger atau pemicu agar program budi daya lebah madu Apis cerena yang dijalankan oleh kelompok masyarakat dapat berkembang dan meningkatkan kesejahteraan sehingga anggota kelompok tidak lagi melakukan perladangan berpindah di dalam kawasan CA Gunung Kentawan” tutup Mahrus. (ryn)

Sumber : Badrul Arifin, S.Hut - PEH Seksi Konservasi Wilayah I Pelaihari Balai KSDA Kalimantan Selatan 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini