Kamis, 13 Juli 2017
Jakarta, 13 Juli 2017. Bertempat di Gedung Manggala Wanabakti-Jakarta, pada tanggal 13 Juli 2017 telah dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penguatan Fungsi Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum antara Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS) dengan 16 lembaga dari Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Perguruan Tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Kelompok Masyarakat, diantaranya : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu, Fakultas Kehutanan Universitas Tanjung Pura, Fakultas Pertanian Universitas Kapuas, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kapuas, WWF Program Kalimantan Barat, PRCF Indonesia, Yayasan Riak Bumi, KABAN, Yayasan Dian Tama, Canopy Indonesia, Yok Kita Jelajah Khatulistiwa Tour and Travel, Komunitas Pariwisata Kapuas Hulu, Lembaga Pengkajian Studi Arus-Arus Informasi Regional, Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang, Asosiasi Periau Danau Sentarum dan Asosiasi Periau Muara Belitung.
Hadir dalama acara penandatanganan tersebut antara lain Dirjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem, Bupati Kapuas Hulu, Pejabat Eselon II lingkup Setjen KLHK, Wakil-wakil eselon I lingkup Ditjen KSDAE, Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Perwakilan dari BAPPENAS, Menko Perekonomian, LIPI, Para pimpinan Lembaga Internasional/Donor di bidang lingkungan diantaranya TFCA Kalimantan, ADB Program HoB, GIZ-Forclime, ITTO dan CIFOR.
Bupati Kapuas Hulu, H. AM Nasir, SH., dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam hal ini Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum serta kepada seluruh lembaga/instansi/NGO yang senantiasa menjalin komunikasi, koordinasi dan memberikan dukungannya dalam rangka pembangunan di Kabupaten Kapuas Hulu, khususnya pada bidang Lingkungan Hidup, konservasi dan pemberdayaan masyarakat. Selanjutnya AM Nasir juga berharap bahwa melalui kerjasama yang baik antara BBTNBKDS dengan para mitra tersebut akan mendorong tercapainya Visi pembangunan Kabupaten Kapuas Hulu yaitu ” Menuju Kapuas Hulu yang Sejahtera, Berdaya Saing dan Harmonis” dengan tetap mengedepankan nilai-nilai strategis Kapuas Hulu sebagai Jantung Kalimantan (The Heart of Borneo), Wilayah Perbatasan, Transboundary Protected Areas dan sebagai Kabupaten Konservasi yang pertama di Indonesia.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Ir. Wiratno, M.Sc., dalam sambutan dan arahannya juga menyampaikan apresiaisi kepada seluruh pihak khususnya Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum, dan kepada seluruh mitra yang senantiasa menjalin komunikasi, koordinasi dan kerjasama yang baik dalam rangka pengelolaan kawasan konservasi dan pemberdayaan masyarakat di Kapuas Hulu.
Semua pihak, setiap elemen dari bangsa Indonesia, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, perguruan tinggi, swasta, dan khususnya masyarakat harus terlibat secara bersama-sama di dalam mendorong dan mensukseskan program-program prioritas pemerintah. Salah satu target kinerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah mensukseskan program prioritas Perhutanan Sosial.
Kerjasama di dalam pengelolaan kawasan konservasi bukanlah suatu hal yang baru, akan tetapi dalam pelaksanaan di lapangan tidak semua pihak mau dan mampu membangun kerjasama tersebut. Masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar kawasan konservasi seringkali menjadi pihak yang tidak mendapatkan perhatian serius dan mendapatkan kemanfaatan dari suatu program pembangunan di bidang kehutanan termasuk program pelestarian sumberdaya alam, sementara justru merekalah yang seharusnya menjadi pihak yang pertama yang harus menikmati dan merasakan manfaat adanya kawasan konservasi di sekitar mereka.
Tantangan bagi kita semua adalah, bagaimana membangun dan mengelola kawasan konservasi dengan tetap memberikan kemanfaatan dan kesejahteraan masyarak di sekitarnya. Saat ini, Direktorat Jenderal KSDAE sedang menggiatkan program kemitraan Unit Pelaksana Teknis Ditjen KSDAE dengan kelompok masyarakat yang berada di dalam dan sekitar kawasan konservasi untuk dapat diwujudkan dan ditingkatkan. Harapannya melalui kerjasama tersebut masyarakat dapat mendapatkan kemanfaatan keberadaan kawasan konservasi yang pada akhirnya juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pengalaman panjang di dalam pengelolaan kawasan konservasi disadari bahwa pengelolaan dan pelestarian kawasan konservasi tidak akan terwujud dengan baik apabila masyarakat tidak mendapatkan kemanfaatan dan tidak ada pelibatan di dalam pengelolaan kawasan konservasi. Regulasi tentang kerjasama di kawasan konservasi sudah disediakan, dan salah satu yang paling penting dalam bekerjasama adalah Komitmen para pihak, karena kerjasama pengelolaan kawasan konservasi membutuhkan komitmen berjangka panjang dari masing-masing pihak.
Pada akhir sambutannya, Ir. Wiratno, M.Sc menyampaikan harapannya kepada semua pihak agar senantiasa mengawal dan mendukung kerjasama penguatan fungsi TN Betung Kerihun dan TN Danau Sentarum, sehingga melalui kerjasama ini dapat memberikan kemanfaatan bagi upaya pelestarian sumberdaya alam dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Masih dalam rangkaian acara penandatanganan, Kepala Balai Besar TN Betung Kerihun dan Danau Sentarum, Ir. Arief Mahmud, M.Si., menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak khsusnya Setjen KLHK dan jajarannya, Sekretariat Ditjen KSDAE dan Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam yang telah mendukung sehingga perjanjian kerjasama ini dapat dilaksanakan. Inisiatif membangun kerjasama dengan berbagai pihak didasari oleh kondisi organisasi BBTNBKDS yang saat ini masih cukup banyak mengalami keterbatasan baik dari sisi sumberdaya manusia, anggaran serta sarana dan prasarana. Sementara, BBTNBKDS saat ini dimandatkan untuk mengelola dua kawasan taman nasionanl, yaitu Taman Nasional Betung Kerihun dengan luas 816.693 Ha dan Taman Nasional Danau Sentarum dengan luas 127.939 Ha.
Dengan adanya dukungan dan kerjasama dari pemerintah kabupaten, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat dan kelompok masyarakat, diharapkan beban pengelolaan dua kawasan taman nasional tersebut akan lebih ringan, dan tentunya target-target pengelolaan yang dimandatkan dalam Rencana Pengelolaan Jangka Panjang TNBK dan TNDS serta Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Ditjen KSDAE dapat tercapai dengan baik, ucapnya…@AM.
Sumber Info : Balai Besar TN Betung Kerihun dan Danau Sentarum
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0