BKSDA Maluku Amankan Belasan Ekor Burung Primadona Maluku Utara

Senin, 17 Juli 2017

Ternate – 17 Juli 2017, Polhut Seksi Konservasi Wilayah I Ternate, BKSDA Maluku dengan dukungan dari Pro Fauna Indonesia baru-baru ini melaksanakan Patroli Pengamanan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) di Kabupaten Halmahera Selatan. Patroli yang dilaksanakan pada tanggal 7-11 Juli 2017 menghasilkan beberapa temuan kepemilikan satwa liar oleh masyarakat di beberapa desa antara lain Desa Amasing, Bibinoi, Gandasuli dan Tuwokona.

Patroli yang dikoordinir oleh Alim Mahmud, Polhut Penyelia di SKW I Ternate, dilaksanakan dalam bentuk persuasive dari desa ke desa. Dari kegiatan patrol tersebut petugas menemukan 11 ekor Kasturi Ternate (Lorius garrulus), 3 (tiga) ekor Nuri Bayan (Eclectus roratus), 4 ekor Kakatua Putih (Cacatua alba), 2 (dua) ekor Nuri Kalung  Ungu (Eos squamata) serta 3 (tiga) buah Tanduk Rusa.

Tim mensosilisasikan Peraturan Perundang-undangan tentang Perlindungan terhadap TSL, pemanfaatan satwa liar dan menjelaskan dampak apa yang ditimbulkan jika satwa tersebut telah punah di alam. “Jangan ada lagi yang menangkap burung Kakatua ataupun Nuri Ternate ataupun jenis-jenis burung lainnya, untuk saat ini kami hanya melakukan tindakan persuasif dan jika ditemukan lagi akan ditindak secara represif atau diproses hukum”, jelas  Anwar Ibrahim, Polhut Pelaksana Lanjutan di SKW I Ternate.

Memberantas tingginya aktivitas penangkapan burung terutama primadona Maluku Utara, Kasturi Ternate dan Kakatua Putih di Kab Halmahera Selatan menjadi salah satu fokus Seksi Konservasi Wilayah I Ternate tahun 2017 untuk diselesaikan. Tindakan preventif, persuasif dan akhirnya represif telah dilakukan sejak tahun 2016 dan mulai menunjukkan hasil. Salah satu indikator adalah beberapa warga yang menjadi TO mengaku telah berhenti menjadi penangkap burung sejak setahun ini karena telah mengerti dan mengetahui fungsi dan manfaat satwa serta jeratan hukum yang menanti jika pekerjaan tersebut terus dilakoni.

“Koordinasi dan kerjasama semua pihak dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan keberadaan satwa-sawta endemik Maluku Utara yang merupakan kekayaan keanekeragaman hayati Maluku Utara”, pungkas Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Ternate Lilian Komaling menanggapi hasil patroli tersebut.

(Dominggas Aduari, Penyuluh Kehutanan Pertama SKW I Ternate, Balai KSDA Maluku, 2017)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini