Balai TN Gunung Merapi Belajar Pendampingan Masyarakat

Rabu, 31 Maret 2021

Sleman, 30 Maret 2021. Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) menggelar Inhouse Training Pendampingan Masyarakat dengan narasumber dari Aliansi Relawan untuk Penyelamatan Alam (ARuPA) Yogyakarta, dan dari Direktorat Kawasan konservasi. Kegiatan diikuti seluruh personil di setiap Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Balai TN Gunung Merapi dan juga perwakilan personil Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) D.I Yogyakarta, dengan jumlah peserta 30 orang, yang di selenggarakan pada tanggal 30 Maret 2021, di Hotel Griya Persada, Sleman Yogyakarta.  Harapannya, kegiatan ini dapat membuat sebuah rencana aksi pemberdayaan masyarakat, serta menggali kembali kemampuan dalam mendampingi masyarakat. Selain itu sharing pendapat dan pengalaman di lapangan dari peserta dan narasumber menjadi bagian pembelajaran dalam kegiatan ini.

Kegiatan dibuka oleh Plt Kepala Balai TNGM, Muhammad Wahyudi, S.P, M.Sc.  yang menyampaikan bahwa acara semacam ini sangat penting bagi pengelolaan TNGM maupun KSDA.  Disampaikan juga bahwa peran dan keberdayaan masyarakat sangat penting, sehingga kemampuan para pendamping harus tepat, tidak hanya mengandalkan teori, harus tepat komunikasinya, termasuk kepada tokoh masyarakatnya. 

Sebagai informasi, Inhouse Training ini meningkatkan kembali kapasitas, sinergitas tim, serta perencanaan yang terintegrasi proses pendampingan yang nantinya akan menjadi sebuah penerapan rencana aksi para pendamping masyarakat dalam target waktu tertentu. Pendampingan masyarakat di kawasan dan sekitar kawasan konservasi saat ini menjadi sebuah keharusan. Keberadaan masyarakat disekitar kawasan dengan aktivitas ketergantungan dengan kawasan perlu disikapi bahwa keberadaan masyarakat adalah potensi sebagai mitra, sebagai keluarga pengelola, sebagai peran utama untuk bersama-sama mengelola kawasan. Dengan demikian pengelolaan kawasan akan terproteksi dan didukung secara otomatis oleh masyarakat sekitar, karena masyarakat merasa dijadikan mitra, diistilahkan orang Jawa "diuwongke". 

***

Sumber: Balai Taman Nasional Gunung Merapi

FB : Taman Nasional Merapi

Twitter : @btngunungmerapi

Instagram : @btngunungmerapi

Call center : 081327691368

 

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini