Hari Bakti Rimbawan ke-38 : Titik Balik Menjaga Keseimbangan Alam Semesta

Rabu, 17 Maret 2021

Jayapura, 16 Maret 2021 – Memperinganti Hari Bakti Rimbawan ke-38 tahun 2021, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua bersama Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, juga seluruh UPT KLHK lingkup Provinsi Papua menggelar kegiatan selama dua hari berturut-turut. Hari pertama, Senin (15/3) dengan menanam 700 bibit pohon di sisi Jembatan Tami, Kabupaten Keerom, Papua dengan melibatkan Forkopimda Kabupaten Keerom, Saka Wanabakti, dan Satgas Pamtas RI-PNG. Ini juga merupakan rangkaian kegiatan Road to HKAN (Hari Konservasi Alam Nasional) 2021, yang jatuh pada tanggal 10 Agustus setiap tahun. Dan hari kedua, Selasa (16/3) mengikuti upacara virtual Hari Bakti Rimbawan, perlombaan tenis meja, dan aksi donor darah.

Bibit yang ditanam terdiri atas 500 MPTS (Multy Purpose Tree Species) dan 200 bambu. Bibit MPTS, antara lain, kemiri (Aleurites moluccanus), nangka (Artocarpus heterophyllus), alpukat (Persea americana), dan petai (Parkia speciosa). Kepala Balai Besar KSDA Papua, Edward Sembiring, menjelaskan bahwa aksi penanaman pohon di Kabupaten Keerom merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan sebagai mitigasi bencana. Ia menjelaskan bahwa semua bibit yang tersedia merupakan bibit produktif yang bersertifikat, dan akan ditanam pada lahan seluas 15 hektar.

“Sebagai rimbawan, selayaknya kita beraktivitas tanam-menanam dengan segenap hati dan terus-menerus. Saya harap penanam ini dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, sehingga mereka akan melakukan aksi serupa,” kata Edward.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Keerom, Piter Gusbager, menegaskan bahwa Hari Bakti Rimbawan merupakan agenda penting yang diperingati sebagai wujud Jiwa Korsa satu keluarga besar rimbawan, memupuk kesetiakawanan, dan menanamkan ruh pengabdian kepada bangsa dan negara. Caranya adalah dengan tindakan-tindakan nyata.

“Kita pikirkan, bagaimana hutan dapat berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini, penyadaran kepada setiap individu sangat penting, bahwa masalah kehutanan bukan milik rimbawan atau orang kehutanan saja. Kerena manusia tidak akan bisa hidup tanpa lingkungan yang baik dan hutan yang lestari. Tapi lingkungan dan hutan bisa hidup sejahtera tanpa manusia,” ungkap Piter. Lebih jauh ia mengingatkan bahwa mitigasi yang kita lakukan hari ini semestinya bukan hanya untuk bencana, tetapi juga untuk menjaga kondisi lingkungan agar tetap seimbang.

 

Seluruh rangkaian kegiatan terlaksana dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. (djr)

Sumber : Balai Besar KSDA Papua

Call Center      : 0823 9802 9978  

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Tahu Bakso Murni
Tanamlah bibit nanti akan menuai hasilnya.