Selasa, 02 Maret 2021
Caringin, 2 Maret 2021. Sabtu (27/02/2021) dilaporkan seekor Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus) telah mengalami kecelakaan. Sebagai informasi bahwa Elang Brontok merupakan salah satu dari empat jenis Elang yang hidup di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Elang lain yang juga tinggal di TNGGP yaitu Elang Jawa (Nisaetus bartelsi), Elang Ular Bido (Spilornis cheela), dan Elang Hitam (Ictinaetus malayensis). Elang Brontok sendiri memiliki dua sub fase yaitu Elang Brontok fase terang dan fase gelap. Keberadaannya di alam semakin menurun populasinya, meskipun IUCN menempatkan jenis ini pada kategori least concern namun akan segera menjadi terancam jika laju penurunan populasi tidak segera dikendalikan.
Menurut warga Kampung Pasir Muncang, satwa predator ini telah menabrak tiang listrik dan kehilangan kendali. Beruntung masyarakat segera berinisatif melakukan penyelamatan dan melaporkan kepada petugas. Menindaklanjuti laporan, tim dari Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (BTNGHS) @pssej.tnghs segera diberangkatkan ke lokasi untuk melakukan proses penyelamatan dan membawa Elang Brontok ke camp PSSEJ untuk diperiksa di klinik. Hasil pemeriksaan dokter hewan klinik PPSEJ menyimpulkan bahwa kondisi satwa masih sangat baik dan tidak terjadi cedera pada tubuh Elang Brontok, satwa hanya mengalami dehidrasi. Setelah dilakukan penanganan oleh tim dokter, diputuskan bahwa satwa dapat segera dilepaskan kembali ke alam.
Tim PPSEJ bersama personil Bidang Pengeloaan Taman Nasional (PTN) Wilayah III Bogor, Balai Besar TNGGP segera melakukan analisis sederhana untuk menentukan lokasi pelepasliaran (release) baik dari sisi kesesuaian habitat, keberadaan jenis elang pada calon lokasi pelepasliaran, kemudahan teknis pelepasliaran serta pertimbangan lain. Selanjutnya diputuskan bahwa release akan dilakukan di wilayah kerja Resort PTN Bodogol.
Proses selanjutnya pada Sabtu (27/02/2021) malam dilakukan habituasi bagi satwa di lokasi release dengan terlebih dahulu dilakukan pembangunan kandang habituasi di lokasi. Dikarenakan sifat satwa masih liar dan sehat, maka diputuskan untuk langsung dilakukan proses hard release yakni proses habituasi di lapangan secara singkat. Minggu (28/02/2021) tepat pukul 07:30 WIB sang raptor ini telah dilepasliarkan dengan disaksikan oleh Kepala Bidang PTN Wilayah III Bogor.
Kepala Balai Besar TNGGP, Wahju Rudianto sangat mengapresiasi sikap warga yang tanggap kepada kejadian ini dan telah melakukan prosedur yang tepat. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada tim dari PSSEJ-BTNGHS atas kerjasama dan kesiap-siagaan dalam penyelamatan dan rehabilitasi Elang di kawasan TNGGP.
Sumber: Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Teks oleh : Woro Hindrayani & Dadang Suryana
Foto & Videografi: Tim PSSEJ BTNGHS dan BBTNGGP
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0