Rabu, 24 Februari 2021
Timika, 23 Februari 2021 - Persoalan tumbuhan dan satwa liar (TSL) di Papua serupa mata air dari suatu sumber terbesar di dunia. Dilemanya terus mengalir, tak habis-habis dalam waktu yang demikian panjang. Salah satu faktornya, tentu karena Papua merupakan wilayah dengan keanekaragaman hayati sangat tinggi. Hal ini menimbulkan beragam reaksi publik. Sebagaimana sifat kekayaan pada umumnya, TSL di Papua sangat menggiurkan. Meski pihak-pihak tertentu berusaha sekuat tenaga menjaganya, namun masih ada saja yang ingin mengurasnya dengan semena-mena.
Dalam upaya pengendalian dan pengawasan peredaran TSL di Papua, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua (BBKSDA Papua) terus menjalin sinergi dengan banyak pihak. Kali ini melalui Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Timika, BBKSDA Papua berkoordinasi dengan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Mozes Kilangin, Timika. Kepala SKW II Timika, Bambang H. Lakuy, memimpin pelaksanaan koordinasi yang bertempat di kantor UPBU Mozes Kilangin pada Senin (22/2).
“Koordinasi ini penting dalam membangun kerja sama mencegah terjadinya peredaran TSL yang dilindungi di Provinsi Papua. Karena Bandara termasuk pintu keluar strategis untuk peredaran TSL Papua,” ujar Bambang.
Di sisi lain, Kepala UPBU Mozes Kilangin menyampaikan dukungan terkait pengendalian dan pengawasan peredaran TSL. Pihaknya akan memfasilitasi kartu pas bandara untuk tim SKW II Timika yang bertugas, agar dapat mengakses atau masuk area terbatas Bandara Mozes Kilangin. (djr)
Sumber : Balai Besar KSDA Papua
Call Center Balai Besar KSDA Papua : 0823 9802 9978
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0