BBKSDA Riau Evakuasi Kera Ekor Panjang

Sabtu, 20 Februari 2021

Pekanbaru, 20 Februari 2021 – Polisi Kehutanan (polhut) Balai Besar KSDA Riau melakukan pengecekan kandang evakuasi untuk Kera ekor panjang. Pasalnya, kawanan kera ekor panjang tersebut meresahkan warga dan Sekolah Yayasan Tunas Cendekia muslim (Yapim) 2 Pekanbaru yang berlokasi di Jl. Budidaya, Gg. Budiniah, Kec. Tuah Madani, Pekanbaru. Kegiatan tersebut dipimpin bang Jaya Sitorus.

Berdasarkan informasi dari Satpam sekolah dan Ketua RT. Koloni kera ekor panjang berjumlah kurang lebih 10 ekor, yang terdiri dari 1 pejantan utama, 2 betina dewasa, 7 ekor remaja dan anakan. Koloni kera ekor panjang tersebut telah berada sekitar 1 tahun. Namun, dalam beberapa bulan terakhir dirasa sangat meresahkan warga sehingga terjadilah konflik antara manusia dan satwa tersebut. Konflik yang terjadi sempat membuat Sekolah Yapim tutup selama satu minggu, namun saat ini telah beraktifitas normal kembali.

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pekanbaru dan petugas Balai Besar KSDA Riau telah turun ke lokasi untuk melakukan pembersihan dahan dan ranting pepohonan sekitar lokasi. Namun, karena satwa tersebut berjumlah banyak dan kurangnya peralatan yang memadai, petugas harus menambahkan kebutuhan alat terlebih dahulu.

Setelah penambahan peralatan dan kandang evakuasi selesai. Pada tanggal 16 Februari pukul 20.00 s/d 23.00 WIB petugas Balai Besar KSDA Riau segera melakukan pemasangan kandang di lokasi. Kandang yang di pasang berjumlah empat buah.

Selain melakukan pengecekan, Tim juga melakukan sosialisasi dan pemahaman mengenai konflik satwa liar beserta penangannya. Untuk konflik kali ini, Petugas menyarankan kepada warga agar melakukan pengusiran menggunakan bunyi-bunyian seperti mercon dan tidak memancing Kera dengan makanan atau hal-hal lain yang disukai oleh kera ekor panjang.

 

Sumber : Balai Besar KSDA Riau

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini