Masyarakat Berdaya, TN Manusela Terjaga

Kamis, 31 Desember 2020

Masohi, 31 Desember 2020. Di penghujung tahun 2020, Balai Taman Nasional (BTN) Manusela menyerahterimakan bantuan Pengelolaan Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Desa kepada dua Desa/Negeri Penyangga Taman Nasional Manusela yakni Negeri Piliana dan Negeri Mosso, Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah. 

Bantuan untuk Negeri Piliana diberikan kepada Kelompok Porter Hoto Pity dalam bentuk peralatan pendakian yang terdiri atas: 30 buah sleeping bag, 6 unit tenda, 15 buah jaket gunung, 6 buah ransel, 6 foot print/alas tenda, 20 buah matras, 20 buah head lamp, 6 set panci masak, 6 buah flysheet tenda dan 6 buah kompor gas.  Selama ini, porter-porter pendakian G. Binaya hanya berbekal peralatan pendakian yang minim. Peralatan ini diberikan agar para porter pendaki bisa dengan aman dan nyaman mendampingi dan melayani tamu dalam pendakian ke Puncak G. Binaya. Sebagian peralatan ini juga bisa disewakan kepada tamu pendaki untuk memperoleh pendapatan tambahan bagi kelompok porter.

Dalam kesempatan ini, bantuan peralatan pendakian diserahterimakan oleh Kepala BTN Manusela kepada Raja Negeri Piliana, untuk selanjutnya diserahkan kepada Kelompok Porter Hoto Pity untuk dikelola dan dimanfaatkan para anggotanya guna meningkatkan pelayanan kepada pendaki dan sekaligun meningkatkan perekonomian mereka.  Di tengah pandemi Covid-19, dimana pendakian ke Puncak G. Binaya masih ditutup, pemberian bantuan peralatan ini merupakan upaya antisipasi dan persiapan kelompok porter untuk menyambut pembukaan kembali pendakian.

Untuk Negeri Mosso, bantuan diberikan kepada Kelompok Tani Amarouwele dalam bentuk Pondok Pengering Hasil Pertanian.  Pondok pengering dirancang untuk dapat mengeringkan berbagai komoditi pertanian seperti biji kakao, cengkeh, bunga pala, kopra dan lain-lain. Melalui proses pengeringan di pondok pengering ini diharapkan masyarakat memperoleh produk pertanian dengan  kualitas yang lebih baik dan dengan waktu pengeringan yang lebih cepat.  Bagi Kelompok Tani Amarouwele, keberadaan pondok pengering juga bisa menjadi sarana peningkatan ekonomi anggotanya karena, jika dikelola dengan sungguh-sungguh dan baik, fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk menyediakan jasa pengeringan kepada anggota masyarakat Negeri Mosso lainnya, yang tentunya dengan imbal jasa yang sepadan.

Pondok pengering bisa menjadi solusi bagi masyarakat pada saat musim hujan karena pondok pengering dirancang untuk dapat memaksimalkan panas/energi matahari dengan sistem “rumah kaca” dan juga bisa beroperasi dengan tenaga listrik.  Pondok pengering bantuan BTN Manusela ini dibangun lewat kerjasama dengan Dr. Hunggul Yudono dari Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Makassar.  

Sumber : Balai Taman Nasional Manusela

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini