SM Danau Bian, Benteng Terakhir Keutuhan Jati Diri Suku Marind dan Mandobo

Selasa, 15 Desember 2020

Merauke, 15 Desember 2020. Kawasan Suaka Margasatwa (SM) Danau Bian adalah benteng terakhir bagi keutuhan jati diri masyarakat Suku Marind dan Mandobo. Mereka mengalami kondisi rentan kehilangan nilai-nilai leluhur, karena kawasan ini telah dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit. Karena nilai penting tersebut, Balai Besar KSDA (BBKSDA) Papua mendorong pemberdayaan masyarakat dengan rencana usaha produktif yang dikembangkan sesuai dengan modal sosial masing-masing kampung, seperti usaha perikanan, pertanian/perkebunan, dan usaha kerajinan atau souvenir.

Kepala Balai Besar KSDA Papua, Edward Sembiring, S.Hut. M.Si., menyatakan, “Pelibatan adat dan instansi terkait dalam pengembangan usaha produktif sangat penting guna mengintegrasikan semua program yang direncanakan. Selain itu, masyarakat adat berposisi sebagai subjek dalam pengelolaan kawasan konservasi. Mereka adalah poin utama, jadi kita perhatikan betul aspirasi mereka dan kita upayakan kehidupan mereka sejahtera.”

Untuk mewujudkan hal tersebut, BBKSDA Papua bersama stakeholder terkait berhasil menggelar Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Rencana Pemberdayaan Masyarakat (RPM) dengan poin penting sasaran atau target serta enam kampung target, yakni Kampung Pachas, Waan, Boha, Selil, Kindiki, dan Kolam untuk RPM 2021 -- 2025 SM Danau Bian. Kegiatan berlangsung pada Senin (14/12), di Distrik Muting, Kabupaten Merauke. Muting merupakan salah satu distrik di sekitar kawasan SM Danau Bian, dengan jarak tempuh sekitar empat hingga lima jam dari Kota Merauke.

Pemerintah Kabupaten Merauke sangat mendukung rencana pengelolaan SM Danau Bian, hal ini sejalan dengan kebijakan strategis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Merauke. Poin lainnya adalah perlindungan terhadap nilai penting SM Danau Bian, yang merupakan mandat penunjukan kawasan, menjadi perhatian utama guna kelestarian kehati dan mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal.

“Rencana aksi yang disusun akan mengakomodir kepentingan masyarakat adat, juga melibatkan para pihak terkait. Semoga semua dapat berjalan lancar sesuai harapan kita” tutup Edward. (djr)

Sumber : Balai Besar KSDA Papua

Call Center      : 0823 9802 9978

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini