Prospek Cerah Teh Celup Sarang Semut Made In Masyarakat Kampung Wasur

Kamis, 10 Desember 2020

Merauke, 10 Desember 2020. Industri kreatif dengan brand Teh Celup Sarang Semut ini bermula dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Musamus Merauke yang diinisiasi oleh Dosen Universitas Musamus yaitu Bapak Chandra dan Bapak Supri dengan inovasi Teh Celup Sarang Semut agar lebih praktis dalam penyajiannya tanpa harus direbus terlebih dahulu.

Tim Program Pemberdayaan Mitra Desa Universitas Musamus bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Wasur mengadakan Pelatihan Pembuatan dan Pengemasan Teh Sarang Semut kepada masyarakat Kampung Wasur dalam kawasan Taman Nasional Wasur. Pelatihan tersebut telah diselenggarakan pada tanggal 10 Oktober 2020 dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang yang telah mewakili 7 (tujuh) marga yang ada di Kampung Wasur. Pelatihan ini dibuka oleh Bapak Yarman, S.Hut., M.P. selaku Kepala Balai Taman Nasional Wasur. Proses produksi teh celup sarang semut telah dimulai sejak tanggal 14 Oktober 2020 hingga saat ini dengan didampingi oleh petugas/pendamping dari Balai Taman Nasional Wasur.

Pada awalnya, masyarakat Kampung Wasur dalam memproduksi Teh Celup Sarang Semut masih didampingi oleh Dosen Universitas Musamus sebagai pelatih dan pengawas yaitu Bapak Chandra dan Bapak Supri serta melibatkan tenaga pendamping dari Balai Taman Nasional Wasur yaitu pejabat fungsional Penyuluh Kehutanan pada Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah 3 Wasur antara lain Danu Sri Hananto, S.Hut. dan Febrian Aditya Nugraha, S.Hut. Lebih lanjut, setelah Pendamping/Dosen Universitas Musamus menilai masyarakat Kampung Wasur sudah mampu mengerjakan dan memproduksi Teh Celup Sarang Semut dengan mudah dan lancar, maka proses pendampingan masyarakat tersebut akan diamanatkan sepenuhnya kepada pihak Balai Taman Nasional Wasur.

Pendampingan dari Balai Taman Nasional Wasur dilakukan dengan pemesanan label, pembelian plastik kemasan, pemesanan melati kering dan kantong teh secara online, pemberian bantuan alat dan bahan antara lain mesin blender dan plastik kemasan. Lebih lanjut, masyarakat didampingi dalam proses produksi, pengaturan keuangan, dan pemasaran produk.

Dengan adanya pendampingan serta bantuan dari Balai Taman Nasional Wasur telah memberikan respon positif dari masyarakat Kampung Wasur secara perlahan-lahan. Masyarakat Kampung Wasur semakin antusias dan berharap agar produk Teh Celup Sarang Semut ini dapat memiliki pasaran yang luas. Perlahan-lahan, setiap kegiatan produksi yang mulai rutin dilakukan oleh masyarakat pasca pelatihan, mulai menunjukan hasil signifikan yaitu mulai terjadi peningkatan permintaan Teh Celup Sarang Semut oleh pasaran/konsumen, dengan demikian masyarakat Kampung Wasur semakin tumbuh semangat dan rasa optimis untuk terus berkarya memproduksi Teh Celup Sarang Semut.

Hingga saat ini total teh celup sarang semut yang telah laku terjual sebanyak 350 bungkus dalam 3 kali proses pembuatan dan pengemasan. Dalam 1 kemasan Teh Celup Sarang Semut berisi 20 pouch teh celup sarang semut. Penjualan dilakukan dengan memanfaatkan sosial media dan ditawarkan kepada orang-orang terdekat. Kedepan diharapkan penjualan Teh Celup Sarang Semut akan semakin pesat dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Kampung Wasur.

Kualitas Teh Celup Sarang Semut yang diambil langsung dari hutan di sekitar Kampung Wasur telah melalui tahapan uji laboratorium Universitas Musamus Merauke dengan hasil yaitu sarang semut memiliki kadar anti oksidan yang tinggi sehingga bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia antara lain menjaga stamina tubuh, anti kanker, dan mencegah berbagai penyakit.

Proses pembuatan teh celup sarang semut dimulai dengan penghalusan sarang semut yang memiliki nama ilmiah Myrmecodia spp. tersebut, kemudian dimasukan ke dalam kantong teh celup dan ditambahkan melati kering untuk menambah aroma wangi melati. Masing-masing teh celup ditimbang dan disesuaikan beratnya, kemudian dilakukan pengepresan agar tidak terjadi kebocoran. Lebih lanjut, beberapa pouch teh celup sarang semut tadi dimasukan ke dalam kemasan plastik zipper beserta label brand, kemudian dilakukan pengepresan terhadap kemasan plastik tersebut. Masyarakat Kampung Wasur telah memenuhi standar kebersihan dan higienitas dalam proses pembuatan Teh Celup Sarang Semut tersebut karena masyarakat dalam proses pengerjaannya selalu menggunakan sarung tangan dan masker.

Diharapkan Teh Celup Sarang Semut ini dapat meningkatan finansial masyarakat Kampung Wasur sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mampu mengelola usaha produksi teh celup sarang semut secara mandiri serta memiliki konsumen dan pasar yang tetap dan luas di kemudian hari. Selain itu diharapkan produk teh celup sarang semut ini bisa menjadi salah satu produk herbal unggulan dari Kota Merauke yang dikenal secara luas, terbukti, dan terpercaya khasiatnya untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Dengan lahirnya industri kreatif ini diharapkan pula dapat membuka lapangan pekerjaan serta mengurangi ketergantungan masyarakat dalam mencari nafkah dengan mengeksploitasi potensi dan merambah kawasan hutan lindung Taman Nasional Wasur, seperti penebangan dan perburuan satwa liar dilindungi.

Sumber : Deby Sita Dalnaris, S.Hut. - Pengendali Ekosistem Hutan Pertama Balai Taman Nasional Wasur dan
Editor : Eka Heryadi, S.Hut. - Penyuluh Kehutanan Muda Balai Taman Nasional Wasur

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini