Restocking Curik Bali, Penangkar Jateng Dukung Strategi Ex-Situ Link To In-Situ di TN Bali Barat

Jumat, 04 Desember 2020

Gilimanuk, Balai Taman Nasional Bali Barat, Kamis,2020 – Keberadaan burung curik bali di habitat alami kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) tidak terlepas dari dukungan para pihak. Sejalan dengan hal ini, penangkar burung curik bali di Jawa Tengah  dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah (BKSDA Jateng) kembali melaksanakan restocking di Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Penyerahan burung dilaksanakan secara seremonial di Aula Kantor Balai TNBB  dihadiri oleh Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH), pada hari Kamis tanggal 3 Desember 2020.

Dalam sambutannya Kepala Balai TNBB, Drh Agus Ngurah Krisna  menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Balai KSDA dan Mitra Penangkar yang telah mendukung upaya pelesatrian burung curik bali di alam. Dalam beberapa tahun terakhir, populasi di alam menunjukkan peningkatan yang signifikan dan tahun 2020 merupakan jumlah tertinggi berdasarkan catatan populasi mulai dari tahun 1974. Berdasarkan hasil monitoring terakhir  bulan Nopember 2020, jumlah burung curik bali sebesar 341 ekor meningkat dari populasi sebelumnya tahun 2019  sebanyak 256 ekor dan baseline data tahun 2015 sejumlah 57 ekor. Ditambahkan bahwa restocking akan menjadi fresh blood  yang membantu menjaga kualitas genetik burung curik bali.

Kepala Sub Bagian TU BKSDA Jateng Ilmi Budi Martani, S.Si., M.Sc menyampaikan bahwa  di Jateng terdapat 366 Unit Penangkar Burung, dengan 268 diantaranya adalah penangkar burung curik bali. Selain memberikan kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak, usaha penangkaran mampu menyerap kurang lebih 700 tenaga kerja di luar pihak lain yang terlibat seperti penjual pakan, kandang dan usaha lainnya. Hal yang juga menggembirakan dan membanggakan adalah  komitmen kuat penangkar dalam mendukung kelestarian burung di alam. Ini ditunjukkan melalui kesediaan untuk melaksanakan kewajiban restocking di TNBB yang telah dilakukan 3 kali yaitu tahun 2017 sebanyak 24 ekor, tahun 2018 sebanyak 28 ekor dan tahun 2020 sebanyak 55 ekor.

Direktur KKH, Drh. Indra Exploitasia, M.Si., dalam arahannya menyampaikan bahwa strategi ex-situ link to in-situ merupakan bagian dari upaya peningkatan populasi di alam. Upaya konservasi ini bertujuan untuk memulihkan populasi satwa-satwa prioritas yang terancam punah. Strategi ini memerlukan proses panjang yang dimulai dari keberhasilan menangkarkan burung  dan kesediaan untuk menyerahkan 10 persen dari hasil penangkaran sebagai bagian dari restocking. Balai TNBB selanjutnya akan melakukan rehabilitasi dan  habituasi sebelum melepasliarkan burung dimaksud. Setelah dilepasliarkan Petugas TNBB melaksanakan  pengamanan, monitoring, pembinaan habitat dan populasi untuk memastikan burung berkembang biak di alam. Melalui perkembangan populasi di alam yang sudah mencapai 341 ekor, Direktur KKH menyampaikan apreasi dan terima kasih kepada Balai TNBB, BKSDA Jateng dan Mitra Penangkar, atas sinergi dan upaya yang konsisten dalam meningkatkan populasi burung curik bali di alam.

Untuk kepentingan rehabilitasi dan adaptasi perilaku 55 ekor burung untuk tujuan restocking, di tempatkan terlebih dahulu di kandang  Suaka Satwa Curik Bali TNBB untuk menjalani proses keliaran burung tersebut. Burung yang telah menjalani proses dimaksud, akan ditempatkan di kandang habituasi yang ada di Cekik, Brumbun dan Labuan Lalang selama minimal 3 bulan untuk kemudian dilepasliarkan ke alam.

Kegiatan diakhiri dengan kunjungan ke Resort Brumbun untuk  melepasliarkan 24 ekor burung curik bali yang telah menjalani proses rehabilitasi dan habituasi di kandang habituasi. Mitra penangkar berkesempatan melihat dan mendengarkan penjelasan petugas Resort Brumbun mengenai kondisi habitat dan populasi serta perilaku burung curik bali di habitat alaminya.

Sumber : Balai Taman Nasional Bali Barat

Penanggung jawab berita: Kepala Balai TN Bali Barat - Drh. Agus Ngurah Krisna K, M.Si (082191094519)

Informasi lebih lanjut: Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal KSDAE - Drh. Indra Exploitasia, M.Si (08111702551)

Call center Balai TNBB No Hp. 082247475988

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini