Selasa, 04 Juli 2017
Langowan, 4 Juli 2017. Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Utara (BKSDA Sulut) menerima seekor burung Maleo dari Riski warga Desa Amongena Kecamatan Langowan, Kabupaten Minahasa. Riski menemukan Maleo tersebut di Tempang tak jauh dari rumahnya, saat ditemukan dikaki Maleo itu ada tali yang diduga bekas ikatan serta terdapat banyak luka di punggung. Lalu Riski menggunting tali tersebut dan memasukkan Maleo itu ke dalam kandang ayamnya serta memposting foto Maleo tersebut ke facebook.
Informasi soal Maleo itu kemudian sampai ke BKSDA Sulut yang kemudian mengevakuasi Maleo tersebut untuk direhabilitasi. Maleo temuan Riski itu kini ditangani Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, yang juga ikut dalam evakuasi.
Maleo adalah salah satu satwa kunci Sulawesi Utara, selain Babi rusa, Anoa dan Yaki. Maleo merupakan burung unik dan endemik di Sulawesi. Sebarannya selain di Sulut juga ada di Gorontalo dan Sulawesi Tengah terutama di Luwuk.
Di Sulut terdapat beberapa site konservasi Maleo, yakni di Muara Pusian dan Tambun di Bolaang Mongondow (Bolmong) serta di Binerean yang masuk wilayah Bolaang Mongondow Selatan. Site konservasi itu dikelola oleh Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang bekerjasama dengan Wildlife Conservation Society Indonesian Project (WCS-IP).
Sumber Info : Balai KSDA Sulawesi Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0