Jumat, 06 November 2020
Banjarbaru, 5 November 2020 – Dalam rangka merayakan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) tahun 2020 yang rutin diperingati setiap tanggal 5 November. Kepala Balai KSDA Kalimantan Selatan, Dr. Ir. Mahrus Aryadi, M.Sc diundang menjadi pembicara pada Radio Nirwana FM Banjarbaru. Peringatan HCPSN bertujuan untuk meningkatkan kepedulian, perlindungan, pelestarian puspa dan satwa nasional serta untuk menumbuhkan kepedulian dan mengingatkan akan pentingnya puspa dan satwa dalam kehidupan kita. Indonesia merupakan Mega Biodiversity karena memiliki 10-20% flora fauna yang ada di dunia antara lain 91.251 jenis tumbuhan, 720 jenis mamalia, 723 jenis reptilia, 1.605 jenis burung, 409 jenis ampibia dan 1.900 jenis kupu-kupu, kata Dr.Mahrus.
Upaya-upaya yang telah dilakukan KLHK dalam konservasi keanekaragaman hayati berupa perlindungan habitat (DAS, hutan lindung), pengawetan (inventarisasi, monitoring, penangkaran) dan pemanfaatan (ekowisata dan perdagangan). Adapun di Kalimantan Selatan permasalahan pengelolaan kehati antara lain konflik satwa dan manusia akibat habitat yang menyempit akibat alih fungsi hutan, perburuan satwa, perdagangan satwa illegal, dan lainnya. Mengatasi permasalahan tersebut Balai KSDA Kalimantan Selatan melakukan berbagai action antara lain inventarisasi dan monitoring satwa dilindungi, pengembangan Sanctuary, sosialisasi, call center, rehabilitasi satwa, pembentukan gugus tugas penanganan konflik tingkat provinsi, koordinasi kepada pihak terkait, patroli, pembentukan kelompok masyarakat baik mitra polhut, peduli api maupun desa penyangga.
Selain upaya – upaya diatas, melalui tulisan di salah satu koran terkemuka di Kalsel dan Kalteng diuraikan terkait keluarga dapat dijadikan sebagai solusi Konservasi. Melalui Extended Family (EF) dikarenakan luasnya wilayah Kelola kawasan hutan, termasuk kawasan konservasi. EF sendiri merupakan sebuah strategi pendekatan realistis dan cerdas yang dikembangkan oleh Dirjen KSDAE Ir. Wiratno, M.Sc. atas dukungan Menteri LHK. EF adalah keluarga yang lebih luas dari sekedar hubungan sedarah.
Nilai-nilai yang dibangun dalam EF adalah:
Melalui EF dapat memberikan rasa kekeluargaan dan ketetanggaan bagi multi pihak sehingga tanggung jawab terhadap keberlanjutan tumbuhan dan satwa dipikul secara gotong royong sesuai kompetensi, peran dan fungsi para pihak. Masyarakat sebagai subjek dalam EF harus ikut terlibat dalam melindungi dan merawat serta memanfaatkan habitat dan ekosistemnya untuk kelangsungan hidup bersama. Selamat Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2020, Jaga Alam dan Rawat Peradaban, tutup Dr.Mahrus.
Sumber: Balai KSDA Kalimantan Selatan
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0