Antisipasi Keresahan Masyarakat, BKSDA Yogyakarta Evakuasi Buaya Muara Yang Ditemukan di Sungai Bedok

Sabtu, 24 Oktober 2020

Yogyakarta 23 Oktober 2020, Tim Quick Response (QR) Balai KSDA Yogyakarta segera menindaklanjuti laporan dari masyarakat Bangunkerto, Turi, Sleman terkait adanya penemuan Buaya di Sungai Bedok hari Kamis (22/10/20).

Informasi yang dihimpun Tim QR BKSDA Yogyakarta bahwa buaya ditemukan dan diamankan dari Sungai Bedok, Turi  pada sore hari (Rabu,22/10) dan keesokan harinya masyarakat Bangunkerto, Turi menghubungi call center BKSDA Yogyakarta untuk penanganan selanjutnya. Proses penyerahan satwa liar yang ditemukan tersebut disaksikan oleh perangkat Desa yaitu Kepala Desa Bangun kerto, Babinkamtibmas dan Polsek Turi.

Evakuasi dilakukan personil Resort Sleman dan segera dilakukan identifikasi bahwa satwa dilindungi undang-undang jenis Buaya Muara (Crocodylus porosus), berjumlah 1 ekor dengan panjang lebih kurang 1 meter.

Kepala Balai KSDA Yogyakarta, M. Wahyudi segera menginstruksikan tim QR untuk melakukan penyelamatan satwa lebih lanjut. “Saya minta kepada tim QR untuk segera mengevakuasi satwa dilindungi jenis Buaya Muara ini dan segera membawanya ke kolam penampungan di Resort Sleman untuk dapat dilakukan langkah penyelamatan lebih lanjut. Evakuasi diupayakan sesegera mungkin agar tidak menimbulkan keresahan kepada masyarakat sekitar. Kepada masyarakat Bangunkerto, Turi kami sampaikan apresiasi atas kepeduliannya terhadap kelestarian satwa liar. Semoga ke depan semakin banyak masyarakat yang memiliki kesadaran seperti ini sehingga tugas menjaga kelestarian satwa liar dapat dilakukan dengan baik bersama-sama dengan masyarakat.” tutur M. Wahyudi

Lebih lanjut M. Wahyudi menyampaikan “Meskipun demikian, melalui kejadian ini, Balai KSDA Yogyakarta juga perlu untuk melakukan edukasi kepada masyarakat luas bahwa habitat buaya biasanya di sungai atau muara sungai. Dengan demikian, sebaiknya tidak perlu dilakukan penangkapan atau mengusik satwa tersebut. Paradigma berbagi ruang hidup antara manusia dengan satwa perlu juga ditanamkan secara perlahan-lahan.” jelasnya.

Sumber : Uut Budiharto (Polhut Balai KSDA Yogyakarta)

 

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini