Senin, 03 Februari 2025 BBKSDA Sumatera Utara
Nurhabli Ridwan, Kader Konservasi Alam menerapkan cashless payment saat memasuki kawasan TWA Sibolangit
Sibolangit – 3 Februari 2025. Balai Besar KSDA Sumatera Utara melakukan launching penerapan pembayaran non tunai untuk masuk kawasan konservasi dipusatkan di Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit yang dihadiri oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Stabat, Kepala Resort CA/TWA Sibolangit, Staf Resort, Kadaops Manggala Agni Sibolangit, Perwakilan BNI Cabang Simpang Limun Medan, Founder Perhimpunan Penjelajah Alam Bencana dan Konservasi Generasi Rimba Alam Semesta (GRAS), Sispala PALH SMAN 2 Medan, Green Ambassador Green Youth Movement (GYM) Sumatera Utara, Alumni Green Leadership Indonesia (GLI) dan Kader Konservasi Alam binaan Balai Besar KSDA Sumatera Utara, pada Jumat (30/1).
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar KSDA Sumatera Utara Elvina Rosinta Dewi, S.Hut., M.I.L mengatakan pengelolaan wisata di 5 kawasan Taman Wisata Alam (TWA) lingkup Balai Besar KSDA Sumatera Utara, yaitu :TWA Sibolangit, TWA Lau Debuk-debuk, TWA Sicike-cike, TWA Dolok Tinggi Raja dan TWA Holiday Resort efektif terhitung tanggal 1 Februari 2025, menerapkan kebijakan baru terkait pembayaran tiket tidak lagi dilakukan dengan tunai atau cashless payment. Kegiatan yang dilakukan di kawasan TWA Sibolangit merupakan launching yang penerapannya akan berlaku secara serentak di 4 kawasan TWA lainnya. Dengan penerapan cashless payment maka wisatawan yang berkunjung ke 5 kawasan TWA tersebut wajib melakukan pembayaran dengan menggunakan sistem Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)
Penerapan cashless payment ini sebagaimana arahan Menteri Kehutanan Republik Indonesia terkait Pembayaran Non Tunai / Cashless Payment di kawasan konservasi, serta memperhatikan Memorandum Direktur Jenderal KSDAE Nomor M.73/KSDAE/PJLKK/ KSA.3/11/2024 tanggal 13 November 2024 tentang Pembayaran Cashless Payment di KSA , KPA dan TB, dan Memorandum Direktur Jenderal KSDAE Nomor M.2/KSDAE/PJLKK/ KSA.3/1/2025 tanggal 10 Januari 2025 tentang Tenggat Waktu Penerapan Pembayaran Non Tunai (Cashless Payment) untuk kunjungan wisata di KSA , KPA dan TB.
Balai Besar KSDA Sumatera Utara bekerjasama dengan BNI Cabang Simpang Limun Medan, melakukan uji coba pembayaran non tunai melalui QRIS, mobile banking maupun dompet digital seperti, OVO, Gopay, Shoope Pay dan lainnya. Kepala Resort CA/TWA Sibolangit, Suparman, SP. menjelaskan Tata Cara Pembayaran Non Tunai / Cashless Payment mulai dari saat pengunjung tiba di lokasi TWA Sibolangit, melaporkan kepada petugas tentang tujuan serta jumlah rombongan, selanjutnya memindai kode QRIS dengan memastikan nominal pembayaran telah sesuai dan menunjukkan bukti pembayaran kepada petugas, barulah kemudian petugas memberikan tiket kepada pengunjung untuk masuk ke kawasan TWA Sibolangit.
“Tarif tiket masuk kawasan Taman Wisata Alam untuk wisatawan nusantara di jam kerja Rp.10.000 , wisatawan nusantara di hari libur Rp.15.000 , wisatawan mancanegara Rp.150.000 , kendaraan roda dua Rp.5.000 , kendaraan roda empat Rp.10.000. TWA Sibolangit buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00. Penting untuk memperhatikan jam operasional ini agar pengunjung dapat menikmati keindahan alamnya tanpa terburu-buru,” ujar Suparman.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Stabat, Bobby Nopandry, S.Hut., M.A. mengatakan, TWA Sibolangit merupakan salah satu kawasan wisata alam di Sumatera Utara yang berpotensi paling besar penyumbang pendapatan wisata alam, sehingga TWA Sibolangit kelak bisa menjadi barometer. QRIS merupakan kemajuan teknologi saat ini yang juga diterapkan oleh Kementerian Kehutanan. Oleh karena itu pengelolaan TWA Sibolangit harus terus berbenah agar kawasan ini dengan segala potensi serta keunikan yang ada di dalamnya, didukung dengan pelayanan yang prima menjadikannya sebagai daerah tujuan wisata alam prioritas di Sumatera Utara.
Founder Perhimpunan Penjelajah Alam Bencana dan Konservasi Generasi Rimba Alam Semesta (GRAS) Nurhabli Ridwan yang juga kader konservasi alam binaan Balai Besar KSDA Sumatera Utara, mencoba menerapkan pembayaran masuk ke TWA Sibolangit menggunakan QRIS. Nurhabli merasakan bahwa pengunaan QRIS untuk masuk ke kawasan TWA lebih praktis dan efesien, cashless payment juga mendukung untuk transparansi dan akuntabilitas dalam bertransaksi.
Sumber : Nurhabli Ridwan (GRAS/Kader Konservasi Alam ) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5