Indahnya Pantai Laicucu, Calon Obyek Wisata Baru di Kawasan TN Matalawa

Kamis, 15 Oktober 2020

Waingapu, 15 Oktober 2020. Salah satu fungsi kawasan konservasi adalah pemanfaatan, yakni mengambil nilai manfaat yang dilakukan secara lestari sehingga dapat terjaga keseimbangan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Pemanfaatan ini pun dilakukan pada zona yang telah khusus ditetapkan untuk hal tersebut yakni zona pemanfaatan.

Oleh karena fungsinya sebagai kawasan konservasi, pemanfaatan di kawasan Taman Nasional menitikberatkan pada sektor pariwisata. Begitu pun di kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa) yang pada minggu lalu telah melakukan survey lokasi pengembangan wisata di Pantai Laicucu.

Pantai dengan garis pantai sepanjang kurang lebih 1 km masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Sumba Timur. Untuk menuju ke pantai ini, tim survey menggunakan kapal yang bermuatan maksimal 25 orang dengan menempuh perjalanan selama 1,5 jam dari tempat berlabuh di Pantai Aili. Tim survey berjumlah 6 orang kemudian turun ke pantai menggunakan sampan kecil sementara sisanya menunggu di kapal. Pengambilan data meliputi panjang garis pantai, topografi, elevasi, tumbuhan dominan, dan lain-lain. Tim survey pantai juga menemukan cangkang penyu dengan ukuran panjang 100 cm. Sementara tim survey pantai melakukan pengambilan data, anggota tim yang tinggal di kapal berhasil melihat penampakan lumba-lumba yang berenang tidak jauh dari kapal. Jumlah lumba-lumba yang terlihat ada 6 individu dengan perkiraan jenis individu adalah lumba-lumba hidung botol (bottlenose dolphin).

Survey ini dilakukan langsung oleh Kepala Balai TN Matalawa, Ir. Memen Suparman, M.M, beserta tim DED dan juga oleh Kepala Pusat Kebijakan Strategis KLHK, Ir. Herry Subagiadi, M.Sc. Kawasan pantai ini rencananya akan dikembangkan sebagai lokasi wisata non mass tourism. Selain menggunakan kapal, lokasi ini dapat dicapai dengan menyusuri kawasan TN Matalawa melalui Desa Umamanu di Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur dengan berjalan kaki selama kurang lebih 5 jam.

Sumber : Balai Taman Nasional Manupeu Tanahdaru dan Laiwangi Wanggameti

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini