Jumat, 09 Oktober 2020
Palu, 9 Oktober 2020. Pemandian Air Terjun Maima merupakan destinasi wisata di Kecamatan Kulawi Selatan. Destinasi wisata ini cukup unik dan menarik karena selain fantasi air terjunnya juga mengeluarkan aliran air panas yang memberikan sensasi sendiri bagi pengunjung. Air panas ini terjadi dikarenkan wilayahnya merupakan kawasan yang mengandung panas bumi (geotermal).
Masyarakat yang bersahabat dan ramah dibungkus dengan panorama alam yang indah menjadikan Pemandian Air Terjun Maima menjadi destinasi bagi masyarakat Kulawi dan wilayah sekitarnya. Pemandian ini berada di Desa Lawua yang merupakan wilayah penyangga Taman Nasional Lore Lindu (TNLL). Secara administratif berada di Desa Lawua, Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi. Lawua berjarak 95 Km ke arah selatan dari Kota Palu. Untuk mencapai Lawua, dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan empat selama 2,5 jam. Kondisi jalan menuju lokasi cukup bagus. Dari desa ke lokasi pemandian berjarak 2,5 Km melewati jembatan gantung dan jalan setapak. Cukup menantang dan memacu adrenalin bagi para pengunjung.
Objek wisata ini dikembangkan secara kolaboratif antara Pemerintah Desa Lawua dengan Taman Nasional Lore Lindu, yang dimotori Marselinus Y. Ado selaku Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (SPTNW) II Gimpu. Sejak tahun 2018, Kepala SPTNW II telah membentuk kelompok pemberdayaan masyarakat “Sadar Wisata Maima Desa Lawua”. Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan berupa pelatihan peningkatan kapasitas kelompok dan pembuatan sarana dan prasarana ekowisata Pemandian Air Terjun Maima.
Kegiatan ini merupakan aksi nyata dalam memposisikan masyarakat sebagai subjek pengelolaan TNLL untuk peningkatan perekonomian masyarakat di desa dan kelestarian TNLL. Hal ini selaras dengan program kemitraan konservasi melalui pemberdayaan masyarakat dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) yang memungkinkan masyarakat di sekitar kawasan pelestarian alam untuk memanfaatkan hasil hutan di zona tradisional dengan bentuk pemberian akses dan kerjasama antara pemegang izin pada kawasan konservasi dengan masyarakat setempat.
Pemberian akses yang dimaksud disini berupa pemanfaatan wisata alam bebas. Oleh karenanya objek wisata Air Terjun Maima ini dapat menjadi alternatif pilihan lain bagi wisatawan di era baru (new normal) untuk datang berkunjung dan eksplore Lore Lindu melalui kegiatan forest for healing di kawasan konservasi, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan penanganan covid-19 (red:DH).
Sumber : Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0