Rabu, 30 September 2020
Gresik, 29 September 2020. Balai Besar KSDA Jawa Timur melaksanakan kegiatan monitoring Keanekaragaman Hayati (KEHATI) di kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Mangrove Ujung Pangkah Kab. Gresik, 24 - 28 September 2020. Tim monitoring terdiri atas BBKSDA Jatim, Dinas Lingkungan Hidup Kab. Gresik, Pengamat Satwa (Agrie Conservation), Kelompok Studi Burung (KSBL) ITS Surabaya, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga, dan volunter SMK. Kehutanan Kadipaten.
Selama 5 hari kegiatan monitoring dilakukan di kawasan mangrove Banyu Urip, Muara Pangkahwetan, dan muara Pangkahkulon. Sekurangnya 18 jenis flora berhasil teridentifikasi dan 74 jenis satwa jenis burung air, baik penetap maupun migran.
Menurut Agus Ariyanto, koordinator kegiatan, beberapa burung air yang teridentifikasi antara lain Pelikan Kacamata, Gajahan, dan Trinil
“Selain itu juga dijumpai jenis yang bernilai konservasi tinggi yang menjadi perhatian internasional serta rentan terhadap ancaman kepunahan, seperti Bangau Bluwok, Bangau Tongtong, dan Gajahan Timur,” tambahnya.
Dengan kekayaan jenis burung yang ada, sangat tepat jika Mangrove Ujung Pangkah merupakan salah satu Important Birds Area (IBA) di Indonesia. Dan diharapkan ke depan kawasan ini bisa ditetapkan sebagai salah satu situs RAMSAR site di Indonesia.
Sumber : Agus Ariyanto - Pengendali Ekosistem Hutan Balai Besar KSDA Jawa Timur
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0