Selasa, 15 September 2020
Selasa, 15 September 2020 - Sebagian besar wilayah Kota Bontang terdiri dari kawasan lautan. Dengan kondisi itulah, Bontang menetapkan visinya untuk menjadi kota maritim berkebudayaan industri yang bertumpu pada kualitas SDM dan Lingkungan hidup untuk kesejahteraan masyarakat. Visi ini akan diwujudkan dalam bentuk Bontang Green City, Smart City dan Creative City yang berfokus pada kualitas peningkatan SDM, peningkatan kualitas lingkungna hidup dan pengembangan perekonomian berbasis sektor maritim. Itu lah sedikit yang disampaikan Walikota Bontang, dr. Neli Neni Moerniaeni, Sp. OG dalam talkshownya di acara peringatan puncak Hari Konservasi Alam Nasional 2020 di Bontang Mangrove Park, Taman Nasional Kutai,Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.
Dengan kondisi Kota Bontang yang dikelilingi oleh banyak perusahaan, menjadi peluang dan tantangan tersendiri. Ancaman terhadap degradasi lingkungan yang mungkin disebabkan industri industri tersebut.dimanfaatkan untuk menggandeng mitra umtuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Untuk peningkatan kualitas LH, Walikota Bontang telah mengeluarkan Instruksi Walikota Bontang yang mewajibkan setiap calon pengantin dan ASN yang diangkat menjadi pegawai negeri, mendapatkan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan kehormatan satuan lencana karya satya PNs untuk menanam pohon. Kebijakan ini telah dilaksanakan mulai tahun 2017 yang lalu.
Tidak hanya itu, yang menarik juga dari talkshow ini adalah cerita dari M. Ali, ketua kelompok Tani Mangrove Lestari yang memulai pembuatan pembibitan hutan mangrove di Bontang secara swadaya. Awalnya pak Ali menbuat pembibitan untuk ditanam sendiri. Sampai akhirnya mampu menggerakkan kelompok tani yang sebagian besar anggotanya adalah kaum perempuan sehingga mampu meningkatkan pendapatan anggota kelompoknya melalui pembibitan dan penanaman lahan mangrove.
Selamat Hari Konservasi Alam Nasional 2020!
Sumber: Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK)
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0