Sekelompok Remaja Rela Gedor Pintu Tengah Malam Demi Si Manis

Selasa, 15 September 2020

Kuala Pembuang, 13 September 2020 - Minggu semalam, jelang tengah malam 5 remaja usia belasan tiba-tiba memasuki halaman Kantor SPTN II Kuala Pembuang Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP). Bersama mereka, terlihat sesosok satwa yang dikekang seadanya, ingin mereka serahkan kepada petugas yang berjaga.

Seekor Trenggiling (Manis javanica) berbobot sekitar 2 kg dengan panjang 60 cm mereka temukan ditepi jalan di sekitar Desa Sungai Bakau, Kuala Pembuang dengan kondisi yang terlihat cukup sehat “Kami temukan satwa tersebut di arah pulang sehabis jalan-jalan, Pak” tutur Rahman, salah satu remaja yang mendatangi kantor malam itu. Karena kasihan takut terlindas kendaraan yang seliweran, mereka memutuskan untuk membawa pulang satwa tersebut menuju kantor SPTN II Kuala Pembuang.

Kepala Resort Sungai Perlu, Gideon Yones Masiring yang kebetulan tinggal di mess kantor, menjadi penerima satwa Trenggiling hasil penyerahan para remaja tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan dan pencatatan, lalu dibuatkan kandang sederhana sebelum nantinya satwa tersebut dilepasliarkan di kawasan TN Tanjung Puting yang menjadi habitatnya. “Kami sangat berterimakasih dan mengapresiasi adik-adik generasi muda yang peduli pentingnya satwa liar, terlebih Trenggiling adalah satwa dilindungi yang tidak boleh diperdagangkan sama sekali, dan satwa yang diserahkan kemungkinan masih kategori anak melihat bobotnya “, demikian tukas Gideon selepas menerima penyerahan Si Manis.

 

Trenggiling (Manis javanica) menjadi salah satu satwa di Indonesia yang dilarang diperdagangkan dan berstatus kritis menurut IUCN. Trenggiling sunda, juga dikenal sebagai trenggiling malaya atau jawa adalah wakil dari ordo Pholidota yang masih ditemukan di Asia Tenggara. Hewan ini memakan serangga dan terutama semut dan rayap. Trenggiling hidup di hutan hujan tropis dataran rendah. Trenggiling kadang juga dikenal sebagai anteater.

Sebuah gestur sederhana dari sekelompok remaja ini memperlihatkan bahwa kesukarelaan menyerahkan tumbuhan dan satwa liar menjadi bukti kesadaran lapisan masyarakat untuk melestarikan alam, dan sekaligus menjadi aksi nyata di tingkat tapak di Hari Konservasi Alam Tahun 2020 yang kali ini mengambil tema “Nagara Rimba Nusa : Merawat Peradaban, Menjaga Alam”. Semoga semakin banyak generasi muda yang menjadi extended family TNTP!

 

Sumber: Balai Taman Nasional Tanjung Puting

Penulis: Humas Balai TNTP (Efan Ekananda/PEH)

Foto : Ka Resort T. Rengas (Nur Tsani Rahmawati /PEH)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini