Minggu, 13 September 2020
Kerinci, 12 September 2020. Balai KSDA Jambi bersama dengan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH), Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS), KPH Kerinci serta Fauna And Flora International (FFI) melakukan pelepasliaran terhadap satwa liar di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Pelepasliaran dipimpin Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA Jambi (Teguh Sriyanto) mewakili Kepala BKSDA Jambi dan disaksikan oleh Sri Mulyani (Kepala SubDit Pengawetan) yang mewakili Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Ditjen KSDAE, perwakilan BBTNKS, KPH Kerinci dan FFI.
Sebanyak 8 (delapan) ekor, terdiri dari 2 (dua) ekor satwa beruang madu (Helarctos Malayanus), 2 (dua) ekor owa ungko (Hylobates agilis), 3 (tiga) ekor kukang (Nycticebus coucang), serta 1 (satu) ekor kucing kuwuk (Prionailurus bengalensis) dilepas kembali ke habitatnya. Satwa-satwa tersebut merupakan penyerahan warga Jambi (Kukang, owa ungko, kucing kuwuk) serta hasil penertiban oleh Balai KSDA DKI Jakarta (Beruang madu) yang dititipkan ke Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi.
"Terima kasih kepada semua pihak yang turut terlibat dalam upaya penyelamatan satwa liar di Provinsi Jambi khususnya terhadap 8 satwa liar yang akan dilepasliarkan, baik dari proses awal penanganan konflik dan penertiban perdagangan satwa liar secara illegal maupun proses rehabilitasi dan pelepasliaran kembali ke habitatnya. Sinergi para pihak sangat diperlukan untuk penyelamatan keanekaragaman hayati di Provinsi Jambi" ujar Teguh Sriyanto.
Sri Muyani juga mengatakan bahwa “Kegiatan pelepasliaran ini merupakan bagian dari upaya penyelamatan satwa liar yang dimulai dari rescue akibat konflik dengan manusia maupun penertiban perdagangan maupun pemeliharaan satwa liar oleh masyarakat secara illegal yang dilanjutkan dengan rehabilitasi satwa-satwa tersebut”. Lebih lanjut wanita biasa disapa Bu Yani menjelaskan bahwa kegiatan pelepasliaran merupakan upaya menyambungkan kegiatan konservasi eksitu dengan konservasi insitu”. Diharapkan satwa-satwa tersebut dapat bertahan hidup dan berkembangbiak dengan baik di habitat alaminya di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat ini, tutupnya.
Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan hutan tropis yang memiliki keanekaagaman hayati yang tinggi dan ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO, merupakan rumah tinggal berbagai satwa liar yang ada didalamnya sehingga kawasan ini dipandang cocok untuk tempat hidup satwa-satwa yang dilepasliarkan tersebut.
Sumber : Balai KSDA Jambi
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0