Bupati Kulon Progo Tegaskan Dukungan Terhadap Upaya Konservasi Satwa Liar

Selasa, 08 September 2020

Yogyakarta, 8 September 2020 - Kepala Balai KSDA Yogyakarta, M. Wahyudi didampingi Kepala Seksi Konservasi Wilayah I, Untung Suripto dan tim penyusun buku potensi satwa di Kulon Progo melakukan audiensi dengan Bupati Kulon Progo, Drs. H. Sutedjo hari Senin (7/9/20). Bertempat di Ruang Menoreh, Kantor Bupati Kulonprogo kegiatan audiensi dilakukan dengan diskusi terkait potensi yang ada di wilayah Kabupaten Kulon Progo.

Dalam audiensi tersebut, M. Wahyudi menyampaikan mengenai dua buku yang telah disusun Balai KSDA Yogyakarta terkait potensi yang ada di Kabupaten Kulon Progo. “Kami telah menyusun buku yang mengupas mengenai potensi satwa yang ada di Kabupaten Kulon Progo yakni Jatimulyo Surga Burung Perbukitan Menoreh dan Burung Migran Pantai Trisik Kulon Progo. Melalui buku tersebut, diharapkan dapat menjadi media sosialisasi dan lebih mengenalkan potensi yang ada di Kabupaten Kulon Progo, khususnya Jatimulyo dan Pesisir Trisik, yang dapat dikembangkan sebagai obyek wisata.” ujarnya.

 

Lebih lanjut M. Wahyudi menyampaikan “Prakarsa masyarakat dan pemerintah Kalurahan Jatimulyo terkait pelestarian satwa khususnya jenis-jenis burung patut mendapat apresiasi dan dapat dijadikan role model untuk dapat diadaptasi di tempat lain. Untuk kawasan Pantai Trisik, dilihat dari potensinya, kawasan ini dapat dipertahankan sebagai habitat bagi burung migran dan dapat diusulkan sebagai kawasan Area Bernilai Konservasi Tinggi (ABKT). Untuk pengusulannya sendiri dilakukan oleh Pemda ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan” lanjutnya.

Terkait kawasan Suaka Margasatwa (SM) Sermo, M. Wahyudi menegaskan bahwa kawasan konservasi harus dapat memberi manfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat sekitar kawasan. Untuk mendukung hal tersebut Balai KSDA Yogyakarta melaksanakan kegiatan Evaluasi Kesesuaian Fungsi (EKF). Tahun 2020 ini diharapkan Surat Keputusan TIM EKF dapat segera diterbitkan oleh Menteri LHK dan Draft Dokumen EKF dapat terselesaikan. Tim EKF yang akan bekerja nantinya melibatkan unsur tenaga teknis, unsur tenaga dari OPD Kabupaten Kulon Progo, unsur LSM dan tim ahli dari UGM.

 

Sementara itu, dalam tanggapannya Drs. H. Sutedjo menyampaikan mengenai potensi Kabupaten Kulon Progo. “Kabupaten Kulon Progo ini merupakan daerah yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata berbasis alam. Harapan kedepan, wilayah Kabupaten Kulon Progo akan semakin maju dan berkembang terlebih dengan dibukanya Bandara Yogya International Airport (YIA) sebagai penghubung dengan Kawasan Super Prioritas Nasional (KSPN) Borobudur. Khusus untuk wilayah Kalurahan Jatimulyo, selama ini memang  sudah berkembang kearifan lokal yang merupakan warisan dari nenek moyang dalam bentuk budaya tradisi “merti”, yang artinya merawat. Tradisi ini mengandung makna yang sangat mendalam dalam memperlakukan dan memanfaatkan potensi alam yang ada, termasuk pelestarian satwa khususnya burung yang ada di wilayah tersebut. Peraturan desa yang diterbitkan Kalurahan Jatimulyo merupakan perdes pertama dan menjadi tonggak kesadaran masyarakat dalam upaya konservasi alam dan keanekaragaman hayati dan semoga nantinya dapat dicontoh oleh daerah-daerah lain.” ungkapnya.

Terkait status kawasan pantai Trisik yang diusulkan sebagai Area Bernilai Konservasi Tinggi (ABKT), Bupati Kulon Progo menyambut baik saran tersebut dan nantinya akan ikut mengawal dan memfasilitasi proses usulannya. Jika nantinya pantai Trisik ditetapkan sebagai ABKT akan dapat membuka peluang Kulon Progo sebagai kawasan wisata minat khusus seperti “birdwatching” dari pemerhati burung seluruh dunia.

 

Bupati Kulon Progo juga mendukung upaya Balai KSDA Yogyakarta agar kawasan konservasi dapat membawa manfaat bagi masyarakat dan jika masyarakat merasakan manfaat dari hutan tersebut maka mereka akan ikut menjaga dan merawatnya.

Di akhir acara Bupati Kulon Progo didampingi Kepala Balai KSDA Yogyakarta secara resmi me-launching buku “Jatimulyo, Surya Burung Perbikutan Menoreh” dan “Burung Migran Pantai Trisik Kulon Progo” dilanjutkan tukar menukar cindera mata. Kepala Balai KSDA menyerahkan cindera mata berupa Plakat, kripik Crispa Produk KTH Binaan BKSDA Yogyakarta dan buku Wisata Intelektual karya Dirjen KSDAE KLHK, sedangkan Bupati Kulonprogo menyerahkan kepada plakat yang berlambangkan Kabupaten Kulon Progo yang menggambarkan potensi yang ada di kabupaten tersebut.

 

Sumber : Tri Dibyo Sumbogo (PEH) - Balai KSDA Yogyakarta

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini