Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Kampung Poo

Kamis, 03 September 2020

Kamis, 3 September 2020 - Balai Taman Nasional Wasur kembali memberikan bantuan modal usaha kepada masyarakat Kampung Poo melalui Program Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Kampung Poo Tahun Anggaran 2020. Serah terima bantuan dilakukan pada hari Rabu tanggal 2 September 2020 di rumah Bapak Fransiskus Wenanjai di Kampung Poo, Distrik Jagebob, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Bapak Yarman, S.Hut., M.P. selaku Kepala Balai Taman Nasional Wasur menyerahkan bermacam bantuan modal usaha tersebut kepada Bapak Fransiskus Wenanjai selaku Ketua Kelompok Nowa Di Kenai.

Barang bantuan yang diberikan merupakan peralatan tangkap perikanan darat (sungai dan rawa-rawa) antara lain jaring mata 7” sebanyak 9 unit untuk menangkap ikan kakap besar, jala udang berbahan benang sebanyak 14 unit untuk menangkap udang sungai, coolbox sebanyak 6 unit untuk tempat penyimpanan hasil tangkapan baik ikan maupun udang, mesin ketinting sebanyak 1 unit untuk mempermudah mobilitas masyarakat ketika menebar jaring dan jala di sepanjang Sungai Maro, serta starter pack berupa 5,98 Liter bensin Pertamax + oli Mesran 40 sebagai modal awal untuk menghidupkan mesin ketinting.

Masyarakat Kampung Poo terutama para anggota Kelompok Nowa Di Kenai mengaku sangat senang telah diberikan bantuan oleh Balai Taman Nasional Wasur. Hal tersebut merupakan wujud kepedulian dari Pemerintah Pusat yang dalam hal ini diwakili oleh pihak Balai Taman Nasional Wasur dengan memberikan bantuan peningkatan usaha ekonomi produktif masyarakat Kampung Poo.

Kampung Poo merupakan kampung yang berada di luar kawasan TN Wasur, akan tetapi masyarakatnya merupakan pemilik ulayat di sebagaian wilayah kawasan TN Wasur di sebelah utara. Masyarakat Kampung Poo didominasi oleh masyarakat Suku Yeinan dengan marga-marga seperti Gagujay, Blojay, Kwarjay, Wenanjai, Webtu, Erianter, Mejay, dan Galjay. Sungai Maro merupakan batas alam yang memisahkan kawasan TN Wasur dengan kampung-kampung penyangga termasuk Kampung Poo. Sungai Maro yang dipengaruhi pasang surut air laut tersebut memiliki potensi perikanan yang melimpah serta menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat tepi sungai Maro termasuk masyarakat Kampung Poo.

Sumber: Balai Taman Nasional Wasur

Penulis: Eka Heryadi, S.Hut.

Foto dan Video: Wahono

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini