Terjebak Dalam Lumpur di Parit, BKSDA Jambi Evakuasi Buaya Muara

Kamis, 03 September 2020

Kondisi Buaya muara (Crocodylus porosus) yang terjebak di pinggir parit sebelum di evakuasi

Tanjabtim (02/09/2020). Berawal dari laporan warga yang menemukan Buaya Muara (Crocodylus porosus) terjebak di parit pinggir jalan utama Dusun Kemang RT. 19 Desa Catur Rahayu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi. Atas laporan tersebut, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi langsung menerjunkan tim ke lokasi.

Setiba di lokasi, dijumpai 1 (satu) ekor Buaya muara (Crocodylus porosus) berukuran ±4,3 meter tengah terjebak dalam lumpur di parit pinggir jalan utama yang hanya berjarak ±10 meter dengan rumah warga. Buaya yang diketahui berjenis kelamin betina ini ditemukan dalam kondisi sehat. Tim penanganan konflik BKSDA Jambi bersama dengan Camat, Babinsa, Polisi, Bhabinkamtibmas dan warga Dusun Kemang langsung mengevakuasi buaya tersebut kedaratan.

Buaya muara (Crocodylus porosus) dapat mencapai bobot lebih dari 1000 kg. Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya. Selain itu, buaya berperan penting dalam suatu ekosistem perairan sungai, karena sifatnya yang merupakan karnivora (pemakan daging). Dengan ukurannya yang dapat mencapai 6 – 7 meter saat dewasa, Buaya menjadi predator tingkat tertinggi dalam rantai makanan ekosistem sungai. Badan konservasi dunia The International Union for Conservation of Nature (IUCN), memasukan buaya dalam kategori Resiko rendah. Sedangkan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of wild fauna and flora) Buaya Muara dimasukkan dalam daftar Appendix I dan berdasarkan PP No 7 Tahun 1999, hewan ini  termasuk satwa yang dilindungi .

Disampaikan Kepala BKSDA Jambi, Bapak Rahmad Saleh, S.Hut., M.Si, bahwa “Rencananya, buaya muara yang telah berhasil di evakuasi ini akan dibawa ke Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi sebelum dilepasliarkan kembali pada habitat alami yang layak di Provinsi Jambi. Sebab, buaya memiliki peran yang besar dalam menjaga kestabilan ekosistem di alam, maka dari itu kita mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kelestarian serta keseimbangan Sumber Daya Alam (SDA) sebagai warisan untuk anak cucu kita mendatang dan titipan Allah SWT” tutupnya.

Sumber : Humas Balai KSDA Jambi

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini