Keramahan Masyarakat Kampung Isenebuai

Selasa, 28 Juli 2020

Selasa ,28 Juli 2020 - Bulan Februari tahun 2019 merupakan awal penulis menapakan kaki di Kantor Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang terletak di Kota Manokwari, Provinsi Papua Barat. Kawasan Taman Nasional (TN) Teluk Cenderawasih merupakan kawasan TN Laut terluas di Indonesia dengan luas mencapai 1.453.500 Ha yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Nabire, Provinsi Papua. TN Teluk Cenderawasih dibagi menjadi tiga bidang pengelolaan wilayah yaitu Bidang Pengelolaan Taman Nasional (BPTN) Wilayah I Nabire, BPTN Wilayah II Wasior, dan BPTN Wilayah III Yembekiri. Penulis mendapatkan tugas untuk memperkuat tim di BPTN Wilayah III Yembekiri dan melalui Surat Keputusan Kepala Balai Besar TN Teluk Cenderawasih penulis ditempatkan di Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah 6 Windesi.

Kawasan TN Teluk Cenderawasih memiliki keanekaragaman sumberdaya alam hayati yang sangat tinggi dengan lima tipe ekosistem antara lain ekosistem hutan tropis/pulau, hutan mangrove, hutan pantai, padang lamun, dan terumbu karang. TN Teluk Cenderawasih juga memiliki berbagai macam flora dan fauna yang khas, salah satu fauna tersebut adalah penyu. Penulis memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat lokal agar bersama-sama menjaga kelestarian populasi penyu yang hidup di kawasan TN Teluk Cenderawasih. Lebih lanjut, Kepala Balai Besar TN Teluk Cenderawasih melalui SK.347/BBTNTC-Tek/2012 telah menetapkan penyu, hiu paus, kima, duyung, dan lumba-lumba sebagai spesies satwa prioritas di kawasan TN Teluk Cenderawasih.

Penulis mengawali interaksinya dengan masyarakat Kampung Isenebuai dengan memberikan sosialisasi terkait pelestarian satwa-satwa prioritas di kawasan TN Teluk Cenderawasih. Perjalanan menuju Kampung Isenebuai dengan menggunakan speed boat membutuhkan waktu tempuh sekitar 2 jam dari Kota Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat. Kampung Isenebuai memiliki keindahan alam yang menawan dengan air laut yang jernih berhias hamparan pasir putih yang memukau. Kampung Isenebuai termasuk dalam wilayah administratif Distrik Yembekiri berlokasi di Pulau Rumberpoon yang berada dalam kawasan TN Teluk Cenderawasih dengan mata pencaharian masyarakatnya sebagai nelayan dan petani/pekebun.

Kegiatan sosialisasi dimulai dengan sesi perkenalan dan ramah tamah antara penulis dengan masyarakat lokal yang hadir yang terdiri dari berbagai profesi antara lain guru, nelayan dan aparatur kampung. Perkenalan dilakukan menggunakan bahasa lokal dengan logat khas masyarakat sekitar dengan tujuan untuk mencairkan suasana dan meningkatkan keakraban antara penulis beserta tim pelaksana kegiatan dengan masyarakat. Penulis mulai mempelajari beberapa kata dari bahasa lokal seperti “Sa” yang berarti Saya; “Kitong” yang berarti Kita Orang; “Dorang” yang berarti Dia Orang (mereka); dan “Teteruga” yang berarti Penyu.

Di dalam kegiatan sosialisasi tersebut disajikan bahan kontak yang berupa buah pinang sebagai sajian khas untuk masyarakat lokal sekitar kawasan. Lebih lanjut, penulis menyampaikan materi mengenai potensi sumberdaya laut TN Teluk Cenderawasih termasuk disinggung jenis, ciri fisik, karakteristik penyu, serta peran dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi. Masyarakat yang hadir sangat antusias dan tertarik dengan materi-materi yang disampaikan oleh penulis dan tim, hal tersebut ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat dalam sesi tanya jawab. Lebih lanjut, masyarakat juga membagi pengalaman mereka kepada penulis dan tim. Di akhir acara sosialisasi, penulis beserta tim dan masyarakat melakukan foto bersama dan berjabat tangan.

Beberapa hari kemudian, penulis berkesempatan melaksanakan kegiatan sosialisasi kepada para pelajar SD Inpres Isenebuai. Sasaran kegiatan sosialisasi adalah siswa-siswi SD kelas 3 hingga 6 dengan jumlah 19 orang siswa. Pada kesempatan itu, penulis memperkenalkan TN Teluk Cenderawasih kepada para siswa-siswi tersebut terutama tentang lima jenis satwa prioritas yang dilindungi melalui Keputusan Kepala Balai Besar TN Teluk Cenderawasih dengan nomor SK.347/BBTNTC-Tek/2012 tersebut. Lebih lanjut, disampaikan juga berbagai macam kegiatan konservasi yang dapat dilakukan oleh para siswa-siswi sejak dini. Alat peraga dan media yang digunakan oleh penulis berupa leaflet dan poster yang dibagikan kepada para siswa-siswi SD Inpres Isenebuai tersebut. Poster dan leaflet tersebut berisi informasi dan gambar-gambar yang menarik serta mudah dipahami, sehingga bisa dijadikan sebagai sarana pembelajaran para siswa-siswi di rumah masing-masing. 

Bagi penulis, hal yang menyenangkan dan mengesankan adalah bisa bertemu dan mendekatkan diri dengan masyarakat serta adik-adik para siswa-siswi dari Kampung Isenebuai. Hal tersebut merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi penulis karena serasa memiliki keluarga baru di tempat yang baru.

 

Sumber : Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

Naskah : Friska Gressia Sianturi, S.Hut. (Calon Penyuluh Kehutanan Pertama)

foto : Mulyadi (PEH Pelaksana)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 2.5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini