Gali Konservasi Kehati di Ujung Batas SKW 1

Jumat, 26 Juni 2020

Marjai, 24 Juni 2020 – Kepala BKSDA Kalsel Dr.Ir. Mahrus Aryadi, M.Sc didampingi Kepala SKW I Pelaihari Mirta Sari, S.Hut, M.P dan Kepala Resort Banua Anam Suhindra Wijaya, S.H berkunjung ke Desa Marajai Kecamatan Halong Kabupaten Balangan, merupakan desa paling ujung Utara dari Provinsi Kalimantan Selatan dan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur. Desa ini merupakan desa yang berada di pinggir hutan produksi terbatas yang keanekaragaman jenis plasma nutfahnya tergolong tinggi. Didalamnya teridentifikasi lebih 100 jenis pohon buah lokal Kalimantan, dan dalam 1 (satu) areal kawasan seluas lebih kurang 3 ha terdapat 30 jenis buah endemik Kalimantan yang saat ini sudah langka.

2-2020-06-26 at 08.38.15

Kepedulian masyarakat desa ini diprakarsai oleh Bpk.Hanif Wicaksono, seorang penyuluh KB dr BKKBN. Pendekatan ke masyarakat dilakukannya dengan pengembangan potensi yang ada di desa yaitu kepedulian terhadap keanekaragaman plasma nutfah (Keanekaragaman Hayati-Kehati) untuk kesejahteraan warga desa. Program pengembangan ekonomi berbasis pelestarian plasma nutfah yang digagas Hanif adalah jasa wisata berupa biotour dan pengembangan produk madu, buah-buahan endemik dan langka serta pelatihan ecoprint untuk souvenir. Saat ini juga dikembangkan penanaman 3 in 1 yaitu menanam pohon buah lokal, pohon buah unggulan dan jenis tanaman semusim setiap lahan per kepala keluarga (KK) yang tinggal desa tersebut. Di rumahnya sendiri Hanif membuat nursery (pembibitan) buah lokal dan langka di Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang pada kesempatan ini juga telah dikunjungi oleh tim.

1-2020-06-26 at 08.37.54

Menurut Dr. Mahrus, utk memperkuat program Desa Peduli Kehati ini perlu dibuat peraturan desa (Perdes) mengenai perlindungan areal  dan pohon-pohon jenis langka beserta kearifan lokalnya. Areal tetap dipertahankan untuk diusulkan menjadi Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) tipe pencadangan SDA dalam bentuk Taman Kehati. Sosok Hanif Wicaksono merupakan kandidat local champion karena kepedulian dan dedikasinya yang tinggi terhadap pelestarian kehati pohon buah lokal Kalimantan, bahkan sudah dipublikasi dalam bentuk buku.

Dikaitkan dengan pemikiran Dirjen KSDAE Ir. Wiratno, M.Sc., maka Bapak Hanif Wicaksono dan warga Desa Marajai termasuk keluarga besar (Extended Family) KSDAE dan KLHK karena mereka peduli mempertahankan pelestarian kehati plasma nutfah endemik yang ada di Kalimantan Selatan secara sadar dan ikhlas. (ryn)

Sumber : Mirta Sari, S.Hut, M.P (Kepala SKW I Pelaihari, Balai KSDA Kalimantan Selatan)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini