Senin, 22 Juni 2020
Jember, 22 Juni 2020, Kepala Balai Taman Nasional Meru Betiri (TN Meru Betiri), Maman Surahman mengatakan kunci keberhasilan pemberdayaan masyarakat adalah pendampingan langsung kepada masyarakat desa penyangga yang merupakan subyek utama mewujudkan kelestarian TN Meru Betiri.
Pemberdayaan masyarakat melalui program alih profesi, alih komoditi, dan alih lokasi diantaranya dengan pemberian bantuan benih Jahe Gajah dan Jahe Emprit sebanyak 2 kuintal kepada kelompok Lembaga Masyarakat Desa Hutan Konservasi (LMDHK) Wonomulyo, Desa Wonoasri, Kec. Tempurejo, Kab Jember. Komoditi ini dipilih karena menjadi salah satu tanaman herbal yang paling banyak dicari pada masa kondisi pandemi Covid-19, karena diyakini berkhasiat memperkuat imunitas.
“Pendampingan secara intensif dari TN Meru Betiri merupakan faktor penting untuk mewujudkan keberhasilan program pemberdayaan masyarakat, kehadiran kita dapat memberikan motivasi kepada masyarakat untuk lebih giat dalam usahanya alih profesi dari bergantung ke kawasan hutan menjadi agen perubahan konservasi” Ujar Maman dalam kunjungan ke persemaian permanen LMDHK Wonomulyo.
“kita terus sapa masyarakat, jangan sampai program TN Meru Betiri tergerus spirit yang lemah” imbuhnya
Selain komoditi Jahe, LMDHK Wonoasri juga melakukan inovasi pembuatan Healthy Drink dari bahan mengkudu yang juga dikenal banyak khasiatnya oleh masyarakat. Dalam hal ini TN. Meru Betiri juga berkomitmen membantu pengembangan inovasi-inovasi masyarakat dalam upaya diversifikasi komoditi. Mulai dari dari packaging sampai pemasarannya bekerjasama dengan stakeholder terkait.
Rahim selaku ketua LMDHK Wonomulyo menyatakan, “kami sangat senang mendapat perhatian dan bimbingan dari petugas TN Meru Betiri. Sehingga setiap kesulitan yang muncul dapat kami diskusikan bersama, dan Alhamdulillah sampai saat ini semua berjalan dengan lancar” katanya.
Sumber : Balai Taman Nasional Meru Betiri
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0