Monitoring Persiapan Pembukaan Kembali Kawasan Konservasi di NTB Menghadapi New Normal

Selasa, 16 Juni 2020

Moyo, 12 Juni 2020 - BKSDA NTB melalui Plt. Kepala Balai KSDA NTB Dedy Asriady, S.Si., M.P. melakukan monitoring persiapan kawasan konservasi untuk rencana pembukaan kembali kepada pengunjung dalam New Normal menghadapi Pandemi COVID-19 dalam waktu dekat. Kawasan Konservasi di NTB yang dipilih untuk Kegiatan Monitoring Persiapan adalah Pulau Moyo (Taman Buru dan Taman Wisata Alam Laut).

Plt. Kepala BKSDA NTB didampingi Ir. Hadi Santoso, S.T., M.M., IPM. (Staf Khusus Tim Program Prioritas Gubernur NTB), Arap, S.P. (Kepala SKW II Sumbawa), Pejabat Perencana dan Humas BKSDA NTB beserta dua orang staf.

Tak bisa dipungkiri sektor wisata menjadi sektor yang paling terdampak semenjak pandemi COVID-19 melanda. Hampir seluruh lokasi wisata di Provinsi NTB harus ditutup sementara terhitung sejak 23 Maret 2020 melalui Surat Edaran Gubernur NTB Nomor: 800/282/Dispar-1/2020 dalam masa tanggap COVID-19 guna mencegah penularan dan penyebarluasan virus.

Di Provinsi NTB sendiri, Gubernur menetapkan Dua Kawasan Wisata Super Prioritas yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Pulau Lombok dan SAMOTA (Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Tambora) di Pulau Sumbawa. Hal ini menjadi dasar pemilihan Pulau Moyo untuk Kegiatan Monitoring Persiapan.

Kegiatan Monitoring Persiapan Pembukaan Kembali difokuskan pada beberapa point yakni pengecekan sarana dan prasarana spot wisata Pulau Moyo yakni Air Terjun Mata Jitu serta Taman Wisata Alam Laut. Kemudian berlanjut wawancara bersama Pengelola dan Pegawai Amanwana Resort selaku Pemegang Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam (IUPSWA) di Pulau Moyo.

Pengelola Amanwana Resort mengaku bahwa mereka tak bisa berbuat banyak mengingat resort telah tutup selama kurang lebih 3 bulan. Memasuki Low Season sejak awal Februari yang bersambung dengan pandemi COVID-19 yang berujung penutupan lokasi Resort ini yang semakin memperburuk keadaan. Pihak Management Amanwana mau tak mau harus mempertimbangkan beberapa opsi untuk menjamin keberlangsungan Perusahaan dalam masa pandemi COVID-19.

Selanjutnya adalah Wawancara bersama masyarakat di Desa Labuhan Aji sebagai Desa Penyangga Pulau Moyo diwakilkan oleh Anggota MMP selaku warga desa dan Petugas Pos KSDA di Pulau Moyo. Desa Labuhan Aji merupakan lokasi vital dalam wisata Pulau Moyo karena Desa ini merupakan Pintu Gerbang menuju spot wisata andalan yakni Air Terjun Mata Jitu.

Sumber: Balai KSDA Nusa Tenggara Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini