Rabu, 27 Mei 2020
Siranggas, 27 Mei 2020. Suaka Margasatwa (SM.) Siranggas, memiliki keragaman serta keunikan tumbuhan dan satwa liar yang cukup tinggi. Suaka margasatwa yang merupakan kawasan hutan suaka alam, mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau memiliki keunikan jenis satwa yang membutuhkan perlindungan/ pembinaan bagi kelangsungan hidupnya terhadap habitatnya.
Baru-baru ini Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara, Bidang KSDA Wilayah I Kabanjahe bekerjasama dengan Yayasan Ekosistem Lestari- Sumatera Orangutan Conservation Programme (YEL-SOCP), dari tanggal 23 Maret sd. 3 April 2020 lalu, melaksanakan kegiatan Survei Orangutan. Dengan mengikuti prosedur protokol kesehatan, kegiatan survei ini dapat selesai dan terlaksana dengan baik., bahkan kondisi fisik anggota tim terlihat bertambah sehat karena hampir 12 hari menyusuri/menjelajahi kawasan hutan konservasi ini.
Metode survei orangutan yang digunakan dalam pengumpulan data kepadatan orangutan adalah metode line transect yang dibuat berdasarkan keberadaan sarang (Purposive sampling). SM Siranggas yang terdiri dari 98 grid sel ukuran 1 km x 1 km, dan dipilih 24 grid sel yang dilakukan penyebaran secara random di dalam kawasan SM. Siranggas dan sekitarnya dengan panjang jalur transek perjalur 1 km.
Sepanjang kegiatan survei, banyak terlihat langsung tumbuhan dan satwa liar yang sangat menarik seperti jenis-jenis anggrek, Kambing Hutan, burung-burung, berbagai jenis Meranti (Dipterocarpacea), Rengas, Terap, Bambu, Rotan dan lain-lain . Dari analisa vegetasi di lokasi survei diperoleh 88 jenis tumbuhan tingkat pohon. Dan dari 88 jenis tersebut, ada 36 jenis menjadi pakan Orangutan Sumatera serta 22 jenis pohon menjadi tempat bersarang.
Untuk sarang orangutan ada sebanyak 76 sarang dengan Kelas Sarang A-E, dari Sarang Baru (Daun Hijau) sampai Sarang Daun Kering dan Rangka. Hasil survei kali ini, didominasi Kelas Sarang C, yaitu sarang dengan kondisi semua daunnya sudah coklat sebanyak 43 sarang, diikuti kelas D yaitu alas sarangnya sudah berlubang dan bentuknya kurang utuh.Sedangkan kepadatan populasi Orangutan Sumatera adalah 0,75 individu/km².
Survei orangutan ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan orangutan di habitatnya dan upaya pelestarian kedepannya. Sejak penunjukan sampai penetapannya melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.3591/Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 2 Mei 2014, dengan luas 5.612,93 hektar, SM. Siranggas selain habitat Orangutan Sumatera (Pongo abelii) yang merupakan salah satu dari 3 species orangutan yang ada di Indonesia, juga habitat Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) serta satwa liar yang diindungi undang-undang lainnya seperti Rangkong, Trenggiling, Kambing Hutan, Elang, Beruang Madu, Kancil, Rusa.
Dengan survei ini, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I, Tuahman Raya, S.Sos., berharap dapat meningkatkan peran serta masyarakat melalui kerjasama dengan mitra kerja peduli orangutan dalam rangka menjaga pelestarian satwa orangutan di SM. Siranggas, melaksanakan monitoring populasi orangutan secara periodik bersama mitra, meningkatkan pengamanan kawasan terutama pada lokasi yang merupakan habitat orangutan serta nantinya dapat menjadi stasiun pengamatan untuk kegiatan penelitian maupun edukasi Orangutan Sumatera di kawasan SM. Siranggas.
Sumber : Samuel Siahaan - PEH Pertama Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0