BKSDA Kalsel Gelar Pembinaan Pegawai Secara Virtual

Jumat, 15 Mei 2020

Banjarbaru, 13 Mei 2020 – Pandemi Covid19 mengharuskan para pegawai Balai KSDA Kalimantan Selatan melaksanakan anjuran dari Pemerintah dalam melaksanakan pekerjaan yaitu dengan Work From Home (WFH) dan Social Distancing. Setelah hampir 2 bulan melaksanakan WFH, Kepala Balai KSDA Kalimantan Selatan (BKSDA Kalsel) Dr. Ir. Mahrus Aryadi, M.Sc menginisiasi untuk melaksanakan acara “Badadapatan” seluruh staf pada Hari Rabu, tanggal 13 Mei 2020 sebagai sarana silaturahmi bagi pegawai melalui media Video Conference (vicon). Para pegawai sangat antusias dengan acara ini karena baru dapat bertemu setelah sekian lama meski via media daring.

Dalam sambutannya Dr. Mahrus  mengingatkan  para pegawai agar selalu menjaga diri dan keluarga serta lingkungan baik dari sisi kesehatan maupun kebersihan. Acara tersebut makin terasa spesial dengan bergabungnya Sekretaris Direktorat Jenderal KSDAE Bapak Tandya Tjahjana disela kesibukan beliau yang sangat luar biasa untuk dapat menyempatkan waktu dalam memberikan pembinaan pegawai bagi Balai KSDA Kalimantan Selatan.

Sekditjen KSDAE menghimbau untuk seluruh pegawai Balai KSDA Kalimantan Selatan untuk dapat mematuhi peraturan Pemerintah terkait tidak mudik/pulang kampung, disamping itu harus senantiasa bersyukur karena ditengah pendemi Covid19 masih diberikan gaji, tukin yang masih dibayarkan rutin setiap bulan apabila dibandingkan dengan pegawai lainnya diluar sana yang tidak seberuntung kita. Meskipun mendapat pemotongan anggaran yang signifikan, kegiatan patroli harus selalu dilaksanakan untuk menjaga kawasan kita karena Kalsel memiliki 4%-10% kawasan konservasi yang ada di Indonesia apalagi ditambah Kawasan Ekosistem Esensial. Selain Sekditjen KSDAE, vicon juga diikuti PLt. Kabag Kepegawaian Setditjen KSDAE Sri Mina Ginting yang memaparkan terkait WFH maupun WFO, administrasi laporan harus tertib agar terhindar dari sanksi pada saat dilaksanakan Audit Kinerja dikemudian hari.

Pada sesi selanjutnya Kepala Sub Bagian Tata Usaha (KSBTU) BKSDA Kalsel, Suwandi menyampaikan kepada Bapak Sekditjen bahwa terdapat 2 orang pegawai yang menjadi ODP dan telah melaksanakan karantina selama 10 hari meskipun hasil Rapid Test Negatif. Selain pegawai, masyarakat mitra pariwisata Balai KSDA Kalimantan Selatan juga sangat terdampak pandemi ini karena Taman Wisata Alam (TWA) tutup sehingga pendapatan mereka berkurang kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Mirta Sari, Kepala SKW II Ridwan Effendi dan Kepala Resort TWA Alfredo de Araujuo. Mereka memohon bantuan masyarakat dibuka blokir secepatnya agar dapat segera eksekusi di lapangan. Dari sisi Konservasi, banyak satwa liar pada masa pandemi ini keluar habitatnya dalam mencari makanan, salah satu contohnya adalah konflik buaya di batulicin tutur Kepala SKW III Nikmat Hakim Pasaribu, kasus ini baru dalam beberapa tahun terakhir tambahnya.

Dalam prakteknya selama ini Kepala Balai KSDA Kalimantan Selatan Dr. Ir. Mahrus Aryadi, M.sc selalu mendukung pegawai maupun masyarakat yang terdampak Covid19 diantara bantuan karantina mandiri bagi pegawai, dan pembagian paket sembako pada sebagian masyarakat mitra pariwisata. Adapun untuk konflik satwa dalam proses pembuatan spanduk maupun papan peringatan untuk di daerah rawan.

Sebagai penutup Dr. Mahrus meminta seluruh pegawai tetap menjaga silaturahmi dan kekompakan serta bekerja dengan “Salam Bekantan” dan “Gerak CTM”. (ryn)

Sumber : Prawira Aditya Rahman, S.E - Staf Balai KSDA Kalimantan Selatan

2-2020-05-15 at 09.34.28Dalam prakteknya selama ini Kepala Balai KSDA Kalimantan

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini