Selasa, 12 Mei 2020
Selasa, 12 Mei 2020 - Biras dan Buper merupakan areal zona Pemanfaatan dengan luas 81 Ha dengan tipe hutan Jarang Melaleuca yang dimiliki oleh Suku Marori Men Gey. Kawasan Biras dan Buper berbatasan dengan zona rimba. Kawasan ini merupakan lokasi yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal Merauke baik perseorangan maupun kelompok terutama pada hari minggu dan hari libur untuk mandi/berenang dan mancing. Terdapat point of interest diantaranya seperti kolam pemandian buatan seluas 3,65 ha, Kolam pemancingan seluas 0,73 ha, Kolam pemandian, Shelter, MCK, Bak sampah permanen, Pendopo/tempat pertemuan.
Gambar 1. Anak-anak menikmati pemandian di Biras
Perawatan Biras dilakukan secara rutin oleh beberapa marga Suku Marori Men Gey. Mereka membersihkan lingkungan sekitar Biras dan Buper dari sampah yang dibawa oleh pengunjung. Dengan segala daya mereka telah membantu walaupun sekarang sedang berkecamuk wabah Covid-19. Kita perlu solidaritas di masa susah. Menerjemahkan perubahan hidup membutuhkan sedikit perasaan kasih sayang untuk tempat yang kita tinggal. Masyarakat Suku Marori Men Gey memegang teguh keyakinan bahwa alam itu adalah ibu yang selalu memberi mereka kehidupan. Merawat dan menjaga Biras merupakan salah satu bentuk perasaan sayang untuk tempat tinggalnya.
Terlepas dari kesadaran untuk menjaga lingkungannya membuat seorang putra asli Marori Men Gey, Agustinus Mahuze melakukan inisiasi pembersihan kawasan Biras dan Buper secara sukarela. Dia mengajak beberapa orang di Kampung Wasur untuk turut serta membersihkan kawasan Biras. Kegiatan tersebut sangat berdampak bagi kenyamanan pengunjung. Selain itu juga kontribusi yang mereka berikan sangat membantu Balai Taman Nasional Wasur.
Gambar 2. Pembersihan kawasan Biras dan Buper yang dipelopori oleh Agustinus Mahuze
Pada saat ini sudah semestinya segala kontribusi yang kita berikan akan memberikan pencerahan di masa susah dalam menghadapi Covid-19. Dengan semangat gotong royong mari kita membangun Kawasan Taman Nasional Wasur kita ini dengan penuh cinta. Sekecil apapun kontribusi yang kita berikan akan bernilai dimasa datang. Semoga wabah Covid-19 ini segera berlalu dan kita bisa berkumpul bersama seperti sedia kala. Salam Wasur lestari.
Sumber: Balai TN Wasur
Aprianto, S.Si.,M.Sc dan Agustinus Mahuze
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0