Penanaman Mangrove Di Kampung Kerora, Pulau Rinca

Jumat, 24 April 2020

Labuan Bajo, 23 April 2020. Tantangan dalam mengelola sebuah kawasan konservasi semakin kompleks. Balai Taman Nasional Komodo tidak hanya berjuang menekan potensi ancaman atas penyebaran virus COVID-19, namun juga berjuang mengantisipasi perubahan iklim global. Sebagai contoh, rusaknya ekosistem hutan mangrove mengakibatkan naiknya tinggi permukaan air laut. Kenaikan tinggi permukaan air laut menjadi salah satu ancaman nyata terhadap pengelolaan kawasan taman nasional. Ancaman tersebut berpotensi meningkatkan kemungkinan terjadinya abrasi di sepanjang wilayah pesisir pantai.

Abrasi menjadi salah satu potensi ancaman bagi pesisir pantai Kampung Kerora, Desa Pasir Panjang – Pulau Rinca. Pasir putih yang menawan di Kampung Kerora tidak hanya memiliki manfaat ekologis bagi satwa komodo yang hidup di Pulau Rinca, namun juga bermanfaat bagi keberlangsungan hidup masyarakat di Kerora.

Dalam rangka turut terlibat dalam upaya mitigasi ancaman terjadinya fenomena perubahan iklim global di Kampung Kerora, Pulau Rinca – Taman Nasional Komodo, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Pulau Rinca (Djunius Boeky) bersama dengan petugas dari berbagai resor dalam lingkup SPTN Wilayah I Pulau Rinca bekerjasama melakukan aksi penanaman mangrove di Kampung Kerora, Pulau Rinca. Keberadaan ekosistem hutan mangrove sangatlah penting untuk mengantisipasi kemungkinan akan bahaya abrasi.

Aksi penanaman mangrove ini dilakukan pada tanggal 26 – 27 Februari 2020. Selain petugas Balai Taman Nasional Komodo, aksi ini juga turut melibatkan kelompok Masyarakat Mitra Polhut (MMP) Kampung Kerora mulai dari pengambilan bibit tumbuhan mangrove hingga proses penanaman. Petugas bersama dengan kelompok MMP menanam mangrove jenis Rhizopora sp. yang merupakan tumbuhan asli yang dapat ditemukan di dalam kawasan. Jumlah bibit yang ditanam adalah sebanyak 250 bibit.

Dengan dilakukannya kegiatan penanaman mangrove sebagai upaya pemulihan ekosistem di Resor Kampung Kerora, diharapkan dapat menghambat laju abrasi dari dampak naiknya tinggi permukaan air laut dalam jangka panjang. Perawatan dan pemantauan akan terus dilakukan oleh petugas Resor Kampung Kerora guna menjaga tingkat keberhasilan penanaman bibit mangrove tersebut. Petugas berharap anakan mangrove yang telah ditanam dapat tumbuh secara optimal.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini