Kamis, 23 April 2020
Sedoa, 22 April 2020. Hari bumi sedunia yang diperingati setiap tanggal 22 April 2020 yang dirancang dan dicanangkan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali oleh manusia ini. Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTNLL) merupakan Unit pelaksana Tugas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menajadi pemangku kawasan konservasi Taman Nasional Lore Lindu juga turut memperingati hari bumi sedunia tersebut bersama mitra dan pihak terkait di kawasan Eks Pertambangan Illegal Dusun Dongi-dongi, Desa Sedoa, kabupaten Poso pada tanggal 22 April 2020.
Peringatan hari bumi sedunia dan patroli simpatik di lokasi eks PETI Dongi-dongi ini dihadiri langsung oleh Kepala Balai besar Taman Nasional Lore Lindu Ir. Jusman bersama personil dalam jumlah terbatas, Balai Penanganan dan Penegakkan Hukum seksi II Palu, Babinsa setempat, Pemerintah Desa dan masyarakat setempat, serta beberapa anggota Forum Petani Merdeka (FPM). Bentuk kegiatan berupa penanaman 120 anakan pohon kemiri yang ditanam bersama di lokasi EKS PETI untuk merehabilitasi lokasi yang pernah dijadikan lokasi pertambangan illegal tersebut, selain itu juga dilakukan sosialisasi agar kelestarian kawasan di sekitar dapat terjaga dengan mengedepankan kerja secara kolaboratif. “ tantangan kita dimasa sekarang ini dalam menjaga kelestarian hutan semakin banyak, oleh karena itu dengan kerjasama multistakeholder bersama masyarakat dan pihak terkait diharapkan mampu menjawab tantangan pengelolaan konservasi kedepannya”, ujar Ir. Jusman
Kegiatan ini juga bertepatan dengan pandemi bencana penyebaran covid 19 di dunia sehingga kegiatan ini tetap mematuhi prosedur pencegahan penyebaran Covid 19. Kegiatan dilaksanakan dengan jumlah peserta terbatas dan menekankan untuk menggunakan masker. Pembagian 100 buah masker oleh Kepala balai besar TNLL kepada masyarakat juga menjadi momen untuk memberi semangat dan ikut berperan dalam pencegahan penyebaran covid 19 serta tetap menjaga kelestarian hutan meskipun ditengan pandemi covid 19 yang sedang dihadapi saat ini.
Selain itu patrol simpatik juga digelar pada kesempatan kali ini, untuk menegaskan bahwa lokasi eks PETI ini tidak boleh beroperasi lagi dan komitmen berbagai pihak untuk berperan serta dalam menjaga kawasan ini. Pemasangan spanduk serta papan pengumuman dilaksanakan di lokasi tersebut, serta sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya penambangan illegal bagi ekosistem serta ditengah pandemic Covid 19 ini.
Ucapan terima kasih dari perwakilan masyarakat seakan menjadi “pemulus” langkah pengelolaan kawasan konservasi secara kolabortaif di TNLL. “kami mewakili masyarakat menyampaikan terima kasih banyak kepada BBTNLL dan pihak lain yang ikut membantu kami mengamankan lokasi bekas tambang illegal ini. Kami merasa tidak sendirian lagi untuk menjaga hutan kita, terima kasih”, ujar Udin salah satu anggota FPM.
Sumber : Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0