Rabu, 15 April 2020
Pelaihari, 13 April 2020 – Peranan multipihak dalam rangka kerjasama antisipasi penyebaran wabah Covid-19 harus terus dilakukan dalam rangka menekan laju penyebaran wabah tersebut baik ditempat umum, tempat wisata, tempat ibadah dan tempat keramaian lainya. Dalam hal ini pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan beserta (BKSDA Kalsel) jajarannya berupaya melakukan pencegahan dan antisipasi penyebaran wabah Covid-19 melalui beberapa kegiatan antara lain penyemprotan desinfektan dan pembagian masker. Berdasarkan batas administrasi desa, Desa Kandangan Lama dan Desa Batakan ditetapkan sebagai daerah penyangga (Buffer Zone) kawasan SM Pelaihari Tanah Laut dan TWA Pelaihari Tanah Laut oleh BKSDA Kalsel.
Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Pelaihari yang merupakan salah satu seksi wilayah BKSDA Kalsel bersama-sama dengan KPH Tanah Laut beserta perangkat desa melakukan upaya pencegahan dengan melakukan penyemprotan desinfektan di fasilitas umum (masjid), warung dan rumah warga di Desa Kandangan Lama dan Desa Batakan serta pembagian masker secara gratis guna memutus mata rantai penyebaran covid-19. Penyemprotan juga difokuskan di Kawasan TWA Pelaihari Tanah Laut yang berada di Desa Batakan terutama di Pantai Batakan dimana kawasan tersebut merupakan salah satu destinasi wisata yang sering didatangi oleh pengunjung, baik itu dari Kabupaten Tanah Laut, dari luar Kabupaten maupun dari luar provinsi.
Menurut pengakuan salah seorang pedagang “Warung Sari“ yang berada di Pantai Batakan, masih ada pengunjung yang datang berkunjung ke TWA Pelaihari Tanah Laut (Pantai Batakan), padahal pemerintah sudah menghimbau kepada masyakarat untuk tidak mendatangi tempat keramaian, berwisata atau berkunjung kepantai maupun obyek wisata lainnya. Informasi yang diperoleh dari salah satu pedagang yang ditemui sudah hampir sebulan ini mereka menutup aktifitas warung makanannya karena dikhawatirkan pengunjung yang datang akan membawa wabah virus covid-19. Hal lain juga dikeluhkan oleh salah seorang masyakarat yang ditemui disela-sela penyeprotan terkait penghasilan mereka yang hanya bergantung kepada pengunjung yang datang, disisi lain mereka juga ingin mendapatkan hasil dari penjualan namun disisi lainnya mereka juga takut akan penyebaran wabah virus tersebut. Berdasarkan pengakuan mereka, masyarakat yang khususnya berada dipantai belum mendapatkan sembako gratis dari pemerintah, mereka juga tidak mendapatkan listrik gratis dikarenakan listrik yang mereka pasang bukan listrik bersubsidi tetapi listrik dengan tipe usaha. Warga berharap wabah ini akan segera berlalu dan ada sedikit uluran tangan berupa bantuan dari pemerintah maupun pengelola Kawasan kepada mereka yang menggantungkan hidupnya ditempat wisata ini.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Pelaihari (Mirta Sari, S.Hut., M.P) berharap masyarakat taat terhadap himbauan dari pemerintah untuk tidak berkunjung ke kawasan obyek wisata Pantai Batakan TWA Pelaihari, beraktifitas diluar rumah hanya bila keadaan terpaksa, tidak berkumpul & mendatangi tempat keramaian. Untuk pengamanan diri juga, masyarakat diharapkan disiplin menggunakan masker yang telah diberikan. Kepada seluruh ASN dan PPNPN lingkup SKW I Pelaihari agar selalu menjaga kondisi kesehatan, menjaga kondisi kebersihan dan berolah raga ditengah merebaknya wabah Covid-19. Kepala Balai KSDA Kalsel Dr. Ir. Mahrus Aryadi, M.Sc., mengapresiasi kegiatan dengan melibatkan parapihak dalam menangani pandemik Covid-19 di sekitar kawasan konservasi. (ryn)
Sumber : Debi Imam Saputra, S.Hut - Polhut Seksi Konservasi Wilayah 1 Balai KSDA Kalimantan Selatan
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0