Anak Krakatau Kembali Erupsi

Rabu, 15 April 2020

Bengkulu, 13 April 2020. Pengamatan langsung terhadap aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau (GAK) oleh petugas BKSDA Bengkulu dalam hal ini Seksi Konservasi Wilayah III Lampung KPHK Krakatau pada Kegiatan patroli rutin dan pengamanan kawasan yang dilakukan sehari sebelum erupsi, dilaporkan bahwa kawah mengeluarkan asap berwarna putih dan sesekali abu yang berwarna kelabu dengan intensitas sedang, ketinggian abu antara 100-200 meter di atas permukaan laut dan terutama terjadi pada waktu siang dan sore hari.

Dan pada tanggal 10 April 2020 pukul 21.58 WIB berdasarkan laporan dan pantauan CCTV milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Erupsi terekam dalam seismogram dimulai. Erupsi GAK terjadi terus menerus tanpa jeda berupa lontaran material pijar dan abu vulkanik hinggal 11 April 2020 pukul 05.00 WIB. Dimana menjelang pagi hari, aktivitas erupsi sudah mulai menurun dan berakhir pada pukul 08.15 WIB. Dengan kondisi ini status GAK berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.

Kondisi pada saat erupsi berdasarkan informasi dan laporan petugas BKSDA Bengkulu yang berada di Desa Tejang Pulau Sebesi yang merupakan Desa terdekat dengan jarak 10 km dari GAK, pada malam hari itu terdengar suara gemuruh yang tidak terlalu kuat dan terlihat cahaya merah dari arah GAK. Abu vulkanik hasil erupsi sampai dan jatuh di sekitar Desa Tejang Pulau Sebesi dan bau belerang tercium cukup pekat. Menjelang pagi hari suara gemuruh itu sudah tidak terdengar lagi. Dan aktivitas masyarakat Desa Tejang Pulau Sebesi pada malam hari berjaga-jaga di sekitar pantai sedangkan pada pagi harinya masyarakat sudah beraktivitas normal seperti biasa.

Erupsi yang terjadi di tengah kecemasan adanya wabah virus COVID-19 dan pengalaman kelam erupsi yang terjadi pada tahun 2018 yang merenggut jiwa akibat bentukan gelombang tsunami yang menerjang beberapa wilayah pantai di Selat Sunda menimbulkan kecemasan. BKSDA Bengkulu selaku pengelola kawasan Cagar Alam dan Cagar Alam Laut Krakatau terus melakukan koordinasi dengan pihak PVMBG, BMKG dan BPPT serta bersama-sama dengan masyarakat melakukan monitoring dan pemantauan terhadap aktivitas GAK dan ikut menginformasikan kepada masyarakat melalui akun media sosial resmi BKSDA Bengkulu instagram dengan ID:@bksda_bengkulu  dan instagram KPHK Krakatau dengan ID: @krakatau_ca_cal. Dengan harapan informasi yang diberikan menjadikan masyarakat dapat lebih tenang dan tidak memperoleh informasi yang tidak benar dan meresahkan.  

Sumber: Balai KSDA Bengkulu-Lampung

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini