Surili VS Aktivitas Komunitas Motocross  

Selasa, 25 Februari 2020

Cibodas, 25 Februari 2020. Surili jawa (Presbytis comata) adalah spesies primata endemik yang menghuni hutan hujan tropis di sebagian Pulau Jawa bagian barat. Satwa ini termasuk jenis dilindungi dan IUCN memasukannya ke dalam kategori spesies terancam (En). Primata penghuni pohon (arboreal) yang menyukai hutan primer ini, dapat dijumpai di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, seperti di blok Cirembes-Barubolang, Resort Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Cisarua, Bidang PTN Wilayah III Bogor. Hanya sayang di areal ini masih ditemukan beberapa masalah yang mengganggu kehidupan si “javan leaf monkey” ini, salah satunya aktifitas illegal “motocross”.

Gangguan dari aktifitas penghobi motorcross ini terutama polusi suara yang dikeluarkan oleh raungan knalpot mengganggu surili, disamping itu juga mengakibatkan rusaknya kontruksi tanah yang dapat berakibat pada penurunan fungsi tanah (pemadatan dan erosi) dalam tatanan ekosistem hutan hujan tropis. Biasanya, ketika jalur yang sering dilalui sudah rusak (sangat sulit dilintasi), seringkali pemotor membuat jalur baru, dan terus berulang seperti itu.

Tentunya Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) tidak tinggal diam. Upaya patroli dan penghadangan terus ditingkatkan, demikian pula sosialisasi penyadartahuan dan penyadarpedulian konservasi terus diintensifkan, di tempat-tempat tertentu, terutama di pintu masuk kawasan hutan dipasang papan informasi dan pintu portal. Kegiatan patroli kawasan juga didukung oleh TNI dan POLRI sebagai bentuk sinergitas BBTNGGP dengan TNI dan POLRI.

Hentikan aktivitas motorcross di kawasan konservasi karena Surili Jawa butuh habitat yang tidak terganggu untuk dapat berkembang biak. Mari kita lindungi hidupan liar dengan tidak mengganggu habitatnya.

Sumber: Ayi Rustiadi, S.Si - PEH Pertama Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini