Jumat, 06 Desember 2019
Malinau, 6 Desember 2019. Kesadaran akan pentingnya pendidikan sejak dini memang terbilang baru bagi Suku Anak Dalam yang bermukim di dalam kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas, Provinsi Jambi. berbeda dengan masyarakat di penyangga Taman Nasional Kayan Mentarang yang mayoritas sudah mengenyam pendidikan secara berkesinambungan. Dalam hal ini terlihat Suku Anak Dalam begitu antusias mengikuti proses belajarnya, baik di Sekolah Rimbo Pintar Sungai Kuning Taman Nasional Bukit Duabelas, Pusat Kegiatan Belajar Mengajar Bunga Kembang yang di kelola oleh WARSI Jambi, maupun Jungle School yang sebelumnya digagas oleh Butet Manurung. Ketiga fasilitas Pendidikan itu fokus pada pengembangan karakter Suku Anak Dalam dan tetap memasukan materi akademisnya.
Sementara di TN Kayan Mentarang, Sekolah Alam Ujung Negeri (SAUNG) yang digagas oleh Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) II Long Alango Tamsil, S.Hut.,M.Si memberikan pendidikan mengenai lingkungan hidup dan peran masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan. Tidak jarang pula materi akademis diberikan oleh Staf Fungsional baik PEH maupun Polhut di tingkat tapak ini, yang merupakan bentuk tanggungjawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menjaga kearifan local yang ada. Bahkan tidak jarang menjadi “Guru Pengganti” untuk mata pelajaran tertentu.
SAUNG dan Sekolah Rimba pada dasarnya memiliki tujuan yang sama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Perbedaan proses belajar mengejar merupakan hasil penyesuaian kondisi masyarakat dan kebutuhan peserta didik dimasing-masing wilayah dengan karakter masyarakat yang berbeda pula. sehingga apa yang telah di lakukan dapat memberikan dampak postif dalam upaya pemerintah mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju.
Sumber: Balai Taman Nasional Kayan Mentarang
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0