Kamis, 05 Desember 2019
Sorong, 5 Desember 2019. Konferensi Internasional terkait Biodiversitas, Ekoturisme, dan Kreatif Ekonomi (International Conference on Biodiversity, Ecotourism, and Creative Economy - ICBE 2018) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat pada bulan Oktober tahun 2018 silam. Di acara tersebut hadir dua peneliti/ahli anggrek, Eduard de Vogel dan André Schuiteman, yang telah mendeskripsikan ratusan jenis-jenis anggrek yang berasal dari region New Guinea. Mereka berdua dapat dikatakan sebagai orang yang paling mengetahui keanekaragaman jenis anggrek di tanah Papua saat ini. Bukan tanpa proses, mereka telah fokus meneliti jenis-jenis anggrek di Asia Tenggara selama lebih dari 40 tahun.
Pada salah satu sesi workshop mengenai anggrek, kami menanyakan identitas sebenarnya dari “Anggrek Hitam Papua”. Titik cerah pencarian identitas Anggrek Hitam Papua datang setelah bertanya kepada dua orang ahli anggrek dari Belanda tersebut. Ed de Vogel dan André yang telah lama meniliti anggrek Papua pun tidak tahu mengenai Anggrek Hitam Papua, yang mereka ketahui adalah Anggrek Hitam Kalimantan. Setelah diberikan informasi mengenai foto anggrek yang dimaksud, mereka hanya berkata itu adalah anggrek silangan dan bukan asli Papua. Pernyataan tersebut juga dibenarkan oleh Jimmy Frans Wanma, Dosen di Universitas Negeri Papua yang juga tertarik dengan famili Orchidaceae. Dengan bantuan teman lainnya, kami berhasil mengidentifikasi Anggrek Hitam Papua yang dimaksud. Anggrek tersebut adalah Cymbidium Kiwi Midnight ‘Geyserland’.
Anggrek Cymbidium Kiwi Midnight ‘Geyserland’ merupakan jenis anggrek hybrid atau silangan yang populer antara tahun 2001 sampai dengan awal tahun 2015. Anggrek ini merupakan hasil silangan pakar budidaya anggrek Cymbidium asal Amerika Serikat, Andy Easton. Parental atau indukan dari anggrek ini adalah Cymbidium Janet Holland x Cymbidium Khairpour. Informasi detail mengenai jenis anggrek silangan ini dapat dilihat di bagian literatur. Namun jelas sekali, anggrek ini tidak pantas disebut sebagai ‘Anggrek Hitam Papua’. Hal tersebut dikarenakan anggrek ini bukanlah anggrek alami asal Papua, melainkan anggrek silangan asal Amerika Serikat.
Banyak pengalaman dengan masyarakat lokal yang menamakan anggrek miliknya sebagai Anggrek Hitam Papua. Setelah berhasil teridentifikasi, beberapa jenis anggrek hitam yang dimaksud diantaranya adalah Coelogyne beccarii Rchb.f., Grammatophyllum stapeliiflorum (Teijsm. & Binn.) J.J.Sm., dan Renanthera caloptera (Rchb.f.) Kocyan & Schuit. Namun sampai dengan saat ini, belum ada anggrek yang benar-benar terkenal di dunia internasional sebagai Anggrek Hitam Papua. Nantinya, mungkin akan ada satu jenis anggrek lokal yang menggantikan promosi keliru dari Anggrek Cymbidium Kiwi Midnight ‘Geyserland’ sebagai Anggrek Hitam Papua.
Selengkapnya klik link sbb : Mengungkap Identitas Anggrek Hitam Papua
Sumber: Reza Saputra - Calon Pengendali Ekosistem Hutan Balai Besar KSDA Papua Barat
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 4.5